Presiden Joko Widodo Putuskan Sidang Kabinet Paripurna 2021 Tertutup

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menggelar sidang kabinet paripurna hari ini, Rabu, 6 Januari secara tertutup. Sebelumnya, agenda sidang yang rencananya akan membahas pelaksanaan APBN 2020 dan implementasi APBN 2021 tersebut dapat diliput secara luas.

Adapun, peserta sidang kabinet paripurna diikuti pula oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, seluruh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, serta pimpinan tinggi lembaga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, pemerintah menyebut bahwa arah penggunaan APBN ditujukan guna menopang daya saing lewat inovasi serta penguatan sektor sumber daya manusia (SDM).

Lebih lanjut, pemerintah juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengalokasikan sumber daya ekonomi dengan lebih efisien, serta mendorong birokrasi yang efektif, melayani, dan bebas korupsi.

Sebagai catatan, pada asumsi ekonomi makro APBN 2020 disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, inflasi 3,1 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar Rp14.400 perdolar AS,  suku bunga SPN 5,4 persen,harga minyak mentah 63 dolar AS perbarel. Lalu, lifting minyak 775 ribu barel perhari, dan lifting gas 1.191 ribu barel perhari.

Kemudian, target pembangunan terdiri dari beberapa indikator, antara lain tingkat pengangguran 4,8 persen hingga 5 persen, indeks gini rasio 0,375-0,380, tingkat kemiskinan 8,5 persen – 9 persen, indeks pembangunan manusia 72,51.

Sementara itu, postur anggaran yang dicanangkan dalam APBN 2020 terdiri atas belanja negara sebesar Rp2.540,4 triliun dan pendapatan negara sebesar Rp2.233,2 triliun. Selanjutnya, belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.683,5 triliun dan transfer ke daerah berikut dana desa sebesar Rp856,9 triliun.

Untuk Sektor penerimaan perpajakan ditetapkan Rp1.865,7 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp367 triliun, dan penerimaan hibah Rp500 miliar.