Menparekraf Sandiaga soal Hong Kong Tawarkan 500.000 Tiket Pesawat Gratis: Ini Bukan Saingan, tapi Peluang bagi RI
JAKARTA - Otoritas Hong Kong menawarkan 500.000 tiket pesawat gratis untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Penawaran tersebut diluncurkan melalui kampanye promosi wisata 'Hello Hong Kong' dalam upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata dan menggaet kembali wisatawan.
Merespons hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, Hong Kong bukan menjadi sasaran target kunjungan wisman bagi Indonesia.
Sebab, menurut Sandiaga, dari total sekitar 60 juta kunjungan wisatawan Hong kong, jumlah kunjungan ke Indonesia tidak mencapai satu persen pada tahun lalu.
"Jadi, mereka (Hong Kong) menyiapkan dua miliar dolar AS untuk dibagi-bagikan sebagai tiket gratis, tetapi ke maskapai penerbangannya yang berbasis di Hong Kong," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 6 Februari.
"Ini sebuah langkah yang sangat berani. Kami tidak melihatnya sebagai saingan, kami justru melihat ini sebagai sebuah peluang untuk kami bisa menawarkan paket-paket penerbangan langsung dari Hong Kong ke destinasi-destinasi di Indonesia," lanjutnya.
Menurut Sandiaga, Indonesia tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Sebab, daya tarik wisata antara Hong Kong dengan Indonesia sangat berbeda.
"Kami ingin sebisa mungkin untuk memberikan satu penekanan bahwa ada program Bangga Berwisata di Indonesia," ujarnya.
Baca juga:
- Menteri Sandiaga Ajak Semua Negara ASEAN Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi
- Kunjungan Wisman Naik 250 Persen di 2022, Menteri Sandiaga: Ini Luar Biasa
- Sandiaga Uno Sebut Tren Pariwisata RI 2023 Mengarah ke Wisata Minat Khusus
- Menparekraf Sandiaga: ASEAN Harus Perkuat Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi Melalui Pariwisata
Oleh karena itu, Sandiaga menegaskan pihaknya untuk menggenjot pergerakan wisatawan di dalam negeri dengan program Bangga Berwisata di Indonesia, sehingga jumlah kunjungan wisatawan mancanegara lebih banyak ke Indonesia, dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke luar negeri.
"Kami harus sikapi ini dengan penuh langkah-langkah yang kolaboratif dan inovatif, sehingga kami bukan hanya menarik wisatawan mancanegara, tetapi bisa mendorong pariwisata nusantara untuk bangga berwisata di Indonesia," tandasnya.