Menko Airlangga: Start Up Berperan Ciptakan Lapangan Kerja dan Percepat Pertumbuhan ekonomi
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut perusahaan rintisan berbasis start up sebagai bagian dari ekosistem digital Indonesia turut mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Saat ini Indonesia negara dengan jumlah startup terbanyak ke-5, yakni 2.477 unit, dengan 9 Unicorn dan 2 Decacorn yaitu GoTo dan J&T Express.
"Start-up berperan dalam penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan melalui solusi dan inovasi yang ditawarkannya,” kata Airlangga dikutip dari Antara, Kamis, 2 Februari.
Meski demikian, berdasarkan laporan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi dan Komunikasi Indonesia, start up masih terus menemukan kendala terkait sulitnya akses permodalan.
Untuk itu, pemerintah berupaya memberikan dukungan bagi start up, seperti program pelatihan dari Kementerian Kominfo, program business matchmaking Sekolah Beta, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Start-up Studio Indonesia, Hub.id, dan Program STARTUP4INDUSTRY.ID dari Kementerian Perindustrian.
Selain itu, pemerintah juga telah memberikan perhatian khusus kepada penciptaan wirausaha produktif melalui implementasi Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang diharapkan mampu menghasilkan 500 start up baru pada tahun 2024.
Adapun pada tahun 2020, layanan ekspor global yang dilakukan secara digital telah mencapai 64 persen dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi.
Transformasi digital juga telah mendorong ekonomi digital tampil sebagai kekuatan baru perekonomian di Asia Tenggara di mana nilai ekonomi digital di Asia Tenggara mencapai 174 miliar dolar AS pada 2021, dan diprediksi dapat meningkat mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2030.
Baca juga:
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga turut berpesan pada generasi muda sebagai digital native untuk dapat membekali diri dengan literasi digital dan menguasai keterampilan digital sehingga dapat menjadi talenta digital yang mampu berpartisipasi dalam proses transformasi digital di tanah air.
“Menghadapi tantangan ke depan, generasi milenials dan generasi Z dituntut memiliki karakter yang mampu beradaptasi tinggi, fleksibel, kreatif, technology savvy, empati, dan mampu berpikir kritis sebagai modal utama untuk menghadapi era digitalisasi yang bergerak secara dinamis,” pungkas Airlangga.