Kata "Negrito" yang Bikin Cavani Disanksi: Sang Striker Rasis atau FA yang Kurang Wawasan Budaya?

JAKARTA - Sanksi Football Association (FA) terhadap Edinson Cavani berbuntut panjang. Academia Nacional de Letras Uruguay atau Akademi Bahasa Nasional Uruguay memprotes sanksi itu, menyatakan rasa berang mereka terhadap asosiasi sepak bola Inggris.

Masalah Cavani muncul saat striker Manchester United mengunggah pernyataan di Instagram. Cavani menyebut kata "negrito", pernyataan itu dianggap rasis oleh FA.

Dalam bahasa Spanyol, kata itu berarti "orang kecil berkulit hitam." Cavani mendapat sanksi skors tiga pertandingan dan denda 100 ribu euro.

Pemain Uruguay 33 tahun itu sejatinya sempat menghapus unggahan tersebut setelah menyadari konotasi berbeda yang diterima publik. Cavani juga telah meminta maaf dan menekankan bahwa ia berdiri di sisi yang berlawanan dengan rasisme. Selalu begitu, kata Cavani.

Meski demikian FA berpendapat komentar di unggahan itu "menghina, melecehkan, tidak pantas dan membuat pertandingan menjadi buruk." FA juga menganggap komentar di unggahan tersebut sebagai pelanggaran yang lebih buruk karena meliputi referensi, baik tersurat maupun tersirat, untuk warna dan atau ras dan atau asal etnis.

Pembelaan untuk Cavani

Academia Nacional de Letras Uruguay membela Cavani. Mereka mengeluarkan pernyataan pada Jumat, 1 Januari. Academia Nacional de Letras Uruguay menjelaskan kata "negro" (orang berkulit hitam) atau diminutifnya "negrito" mirip dengan "gordo" (gendut) atau "gordito" dan "flaco" (kurus).

Academia Nacional de Letras Uruguay ingin orang-orang melihat konteks. Dalam budaya berbahasa orang Uruguay, ungkapan itu sering dipakai untuk menunjukkan rasa sayang kepada seseorang.

"Di Bahasa Spanyol (yang dipakai) di Uruguay, misalnya, di antara pasangan atau teman, antara orang tua dan anak, seseorang sering mendengar dan mengucapkan ekspresi seperti ... gordito, negri, negrito ... Bahkan, seseorang yang diajak bicara belum tentu kelebihan berat badan atau berkulit gelap," ditulis Academia Nacional de Letras Uruguay dalam keterangan.

Academia Nacional de Letras Uruguay juga mengeluarkan pernyataan keberatan terkait sanksi Cavani dan mengatakan "resolusi yang dapat dipertanyakan" dari federasi itu merupakan hasil dari "kemiskinan pengetahuan budaya dan linguistik."

Di akhir pernyataannya, Academia Nacional de Letras Uruguay tersebut mengatakan FA telah "melakukan ketidakadilan serius terhadap seorang atlet Uruguay yang berada di tingkat internasional tertinggi dan telah menyingkap ketidaktahuan ... Tentang penggunaan bahasa dan khususnya bahasa Spanyol, tanpa memperhatikan semua kerumitan dan konteksnya."

Sebagai catatan, Cavani menulis, "Gracias (terima kasih) negrito," sebagai respons atas pesan selamat di media sosial.