Tips Ekspor Barang Kerajinan dari LPEI, Pegusaha Handy Craft Wajib Tahu!
YOGYAKARTA – Industri barang kerajinan merupakan salah satu subsektor industri kreatif yang mempunyai kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, kinerja ekspor kerajinan Indonesia pada Januari-September 2022 mencapai 725,54 juta dolar AS atau sekitar Rp10,64 triliun. Angka tersebut naik 6,94 persen ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 678,42 juta dolar AS.
Adapun produk IKM kerajinan yang kerap diekspor seperti miniatur otomatif, sarung bantal, kaligrafi cetak dan ukir, batik, kerajinan logam batu dan berbagai bahan alam lainnya.
Nah, bagi pelaku wirausaha kerajinan yang ingin membidik pasar ekspor, wajib memperhatikan tips ekspor barang kerajinan yang dibagikan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonenesia (LPEI).
Tips Ekspor Barang Kerajinan
Dikutip VOI dari Kompas, Senin, 30 Januari 2023, berikut tips ekspor barang kerajinan dari LPEI:
- Produk Kerajinan yang Ditawarkan Punya Keunikan
Pelaku usaha kerajinan yang ingin menyasar pasar luas negeri harus memiliki produk yang unik atau mengedepankan ciri khas daerah tertentu.
Jika produk yang ditawarkan tidak memiliki uniqueness, pembeli di pasar luar negeri akan kurang tertarik karena mereka bisa mendapatkan produk serupa bahkan dengan harga yang lebih murah.
- Narasikan Produk
Salah satu hal yang dapat meningkatkan nilai produk kerajinan adalah adanya narasi tentang barang yang dijual.
Narasi produk handy craft bisa menceritakan tentang proses pembuatan, bahan baku, serja sejarah dibuatnya barang kerajinan yang dijual.
Melalui narasi, konsumen akan mengetahui bahwa produk yang dijua memiliki nilai lebih ketimbang produk kerajinan lainnya.
Akan tetapi, menarasikan produk bukanlah hal mudah. Dibutuhkan keterampilan menulis yang baik untuk dapat membuat narasi produk yang ingin dijual.
- Jangan Mengeksploitasi Produk Kerajinan dan Kedepankan Sustainbility
Asal tau saja, konsumen luar negeri sangat konsen dengan bahan baku dan proses pembuatan produk. Mereka sangat memperhatikan proses bisnis dan penggunaan bahan baku yang tidak merugikan alam dan manusia.
Batasan ini perlu diketahui oleh pengusaha kerajinan yang ingin membidik pasar ekspor, supaya produk handy craft yang dijual ke luar negeri bisa dengan mudah diterima oleh konsumen.
"Produsen handy craft dalam melakukan produksinya harus dengan prinsip-prinsip yang bisa diterima, misalnya, karyawannya tidak ada yang di bawah umur. Kemudian menggunakan kayu yang telah memiliki sertifikat, dan sebagainya," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Riyani Tirtoso.
- Mengikuti Trend Pasar
Tips ekspor barang kerajinan yang terakhir adalah mengikuti trend pasar. Hal ini bertujuan agar produk yang diekspor bisa laku sesuai dengan keinginan pasar.
Terkait hal ini, LPEI memiliki tim riset yang mencari informasi tentang trend pasar ekspor. Hasil riset yang dilakukan LPEI bakal dibagikan kepada pelaku usaha kerajinan yang telah bermitra dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Demikian informasi tentang tips ekspor barang kerajinan dari LPEI. Semoga bermanfaat!