Kediri Punya Bandara Dhoho, Moeldoko Optimis Ekonomi Daerah Tumbuh

KEDIRI - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko optimistis pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri akan menumbuhkan daerah-daerah ekonomi baru.

Keberadaan Bandar Udara yang total investasinya mencapai Rp 10,8 triliun tersebut, menurut Moeldoko, nantinya akan meningkatkan mobilitas manusia dan barang dengan cepat. "Produk dari sini yang tadinya sulit distribusinya nantinya akan lebih mudah menyebar baik secara domestik maupun internasional," kata Moeldoko saat meninjau langsung pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri, Kamis 5 Januari.

Akselerasi

Panglima TNI 2013-2015 menyampaikan, pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri merupakan akselerasi pembangunan nasional. Terlebih setelah pemerintah menyiapkan backbone berupa pembangunan infrastruktur lain. Seperti jalan utama dan jalan tol.

"Sekarang tinggal bagaimana swasta dan pemerintah daerah meresponnya. Dan saya menilai pembangunan Bandara Kediri ini wujud dari respon swasta terhadap pemerintah," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga memastikan bahwa Kantor Staf Presiden akan ikut mendorong percepatan pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri.

"KSP siap mendukung pembangunan Bandara ini. Silahkan dikomunikasikan saja jika nanti ada sumbatan dan butuh debottlenecking. Itu tugas KSP," pungkas Moeldoko.

Sebagai informasi, oembangunan Bandar Udara Baru Dhoho Kediri termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk ke dalam Permenko Nomor 21 Tahun 2022.

BACAJUGA

Proyek pembangunan bandara ini dikerjakan oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI) yang merupakan anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.

KSP memonitor pembangunan Bandara Dhoho melalui aplikasi SISMONEV (Sistem Monitoring dan Evaluasi) KSP yang dilaporkan triwulanan.