Bursa Efek Targetkan Penambahan Tiga Penyelenggara Sistem Online Trading Syariah
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong kinerja saham berbasis syariah. Salah satunya dengan menambah jumlah anggota bursa (AB) yang menerapkan sistem online trading syariah (SOTS).
"Kami harap ada 2-3 AB SOTS baru," kata Direktur BEI Jeffrey Hendrik kepada wartawan di Jakarta, Senin 2 Januari.
Jeffrey menjelaskan, saat ini ada 17 AB yang telah menerapkan SOTS. Dengan begitu, melalui target penambahan yang telah disampaikan, maka AB SOTS di BEI akan menjadi sekitar 19-20.
Jeffrey juga menerangkan, peluang pertumbuhan pasar saham syariah tentu sangat besar. Bursa juga akan berkoordinasi dengan para stakeholder pasar modal syariah agar proses pembukaan rekening efek syariah akan lebih mudah dengan dukungan teknologi.
Selain itu, sebagai acuan bagi investor tentu Bursa juga ada rencana untuk meluncurkan indeks terkait syariah. "Harapannya tahun ini bisa diluncurkan," imbuh Jeffrey.
Baca juga:
- Bursa Dunia ‘Brutal’ Sepanjang 2022, Investor Bukan Untung Malah Buntung 30 Triliun Dolar AS
- Ketua OJK di Pembukaan Perdagangan Bursa 2023: Kondisi Pasar ‘Brutal’, Suasana Mencekam di Eropa
- Presiden Jokowi Buka Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023: Ini Tahun Ujian, Kita Harus Waspada
- Banyak Peminat, Beli Sukuk Ritel pada 2022 Lebih Sulit dari Beli Tiket Blackpink
Sebagai informasi, perkembangan pasar modal syariah pada 2022 cukup menggembirakan yang tercermin dari peningkatan nilai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) maupun nilai kapitalisasi pasar saham syariah secara year to date.
Per 28 Desember 2022, ISSI ditutup pada 218,38 poin atau meningkat sebesar 15,53 persen dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 sebesar 189,02 poin.
Sementara kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp4.801,27 triliun atau meningkat sebesar 20,52 persen apabila dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 yaitu sebesar Rp3.983,65 triliun.