Dokter RS Pondok Indah: Jangan Lupakan Aktivitas Fisik meski Sedang Berlibur, Bisa dengan Jalan Kaki Keliling Kota Misalnya
JAKARTA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah dr. Dias Septalia Ismaniar, Sp. PD mengingatkan orang-orang tak melupakan aktivitas fisik selama liburan demi menjaga kebugaran tubuh.
Dias beberapa waktu lalu mengatakan apabila lokasi pilihan liburan merupakan daerah pegunungan, maka hiking atau trekking dapat menjadi pilihan. Sementara bila daerah pantai, maka orang-orang dapat memilih jogging atau berenang.
"Pilih tempat yang aman untuk turis dan tersedia fasilitas kesehatan. Usahakan di tempat tersebut Anda dapat melakukan aktivitas fisik misal di pusat kota, mungkin Anda akan banyak jalan kaki keliling kota misalnya untuk berburu "hidden gems" atau "hidden spots" dan lain-lain," kata Dias, dikutip dari Antara, Sabtu 31 Desember.
Dias menuturkan, pemilihan lokasi berlibur dapat disesuaikan dengan kepribadian seseorang misalnya lebih senang tempat tenang seperti pantai atau pegunungan. Namun, apabila senang dengan keramaian maka dapat dipilih destinasi di pusat kota tertentu seperti melakukan city tour.
Sementara itu, pakar kedokteran olahraga Elizabeth Quinn, MS seperti disiarkan Verywellfit mengakui orang akan mengalami gangguan dalam melakukan latihan karena berbagai alasan termasuk liburan.
Baca juga:
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
- Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Bursa Efek Harapkan Banyak Perusahaan Unicorn Masuk Pasar Modal
- Terkena Lockup Sentimen, Harga GOTO Jauh di Bawah Konsensus Analis
- Minta Investor Tak Panik Respons Penurunan Saham GOTO, Analis: Tetap Wait and See Sampai Ada Sinyal Positif
Jika tujuan seseorang adalah mempertahankan tingkat kebugaran selama beberapa minggu latihan yang dikurangi, maka hanya perlu melakukan olahraga sedang selama 30 menit setiap hari.
Dia menyarankan orang-orang mencoba untuk merencanakan cara unik untuk memasukkan aktivitas dan jangan terlalu keras pada diri sendiri jika beraktivitas fisik lebih sedikit di luar musim liburan. Liburan, sambung dia, membutuhkan fleksibilitas dan keseimbangan.