Banjir Rendam Permukiman Warga di 3 Kecamatan Jember
JEMBER - Banjir menggenangi 234 rumah warga di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Hujan deras yang mengguyur Jember menyebabkan sejumlah sungai meluap, sehingga merendam rumah warga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Patrang, Kaliwates, dan Mumbulsari," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Jember Heru Widagdo dilansir ANTARA, Kamis, 29 Desember.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada Rabu (28/12) siang hingga malam menyebabkan air Sungai Jompo dan Sungai Semampir meluap dan membanjiri permukiman warga di sekitarnya, termasuk rumah pribadi Bupati Jember Hendy Siswanto di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates.
"Hujan lebat mengakibatkan aliran Sungai Jompo tidak dapat menampung debit air, sehingga meluap ke permukiman warga, (menimbulkan genangan) dengan ketinggian sekitar 75 cm hingga lebih satu meter," kata Heru.
Hujan deras juga mengakibatkan air Sungai Semangir meluap ke permukiman warga di sekitarnya, menimbulkan genangan setinggi 50 sampai 80 cm.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Mumbulsari drainase tidak dapat menampung peningkatan debit air semasa hujan lebat turun sehingga air meluap ke permukiman warga dan menimbulkan genangan setinggi 10 sampai 30 cm.
Banjir menggenangi 70 rumah warga di Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, serta tujuh rumah warga di Desa/Kecamatan Mumbulsari.
Di Kecamatan Kaliwates, banjir melanda Kelurahan Jember Kidul, Sempursari, dan Kepatihan serta berdampak pada 157 rumah warga.
"Tidak hanya menggenangi rumah, banjir juga melanda area pemakaman hingga menyebabkan makam di bibir sungai ambrol dan empat jenazah ikut hanyut terbawa banjir," katanya.
Menurut dia, banjir menyebabkan Musala Al-Ikhlas di Kelurahan Sempursari tergenang dan pagar rumah warga jebol di Kelurahan Kepatihan.
Petugas BPBD, TNI, Polri, Taruna Siaga Bencana, dan Palang Merah Indonesia sudah turun membantu warga yang terdampak banjir.
"Banjir berangsur angsur surut dan masyarakat mulai membersihkan sisa-sisa material lumpur yang masuk ke rumah secara gotong royong," kata Heru.
Dia mengimbau warga tetap siaga menghadapi kemungkinan terjadi bencana banjir karena hujan deras diprakirakan mengguyur wilayah Jember hingga awal tahun 2023.