Antisipasi Bencana Alam, Petugas DPUPR Bakal Pelototi Jalur Wisata di Banten Saat Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
BANTEN - Jalur wisata di Banten yang kerap ramai saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dijaga petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemerintah Provinsi (Pemrov) Banten. Mereka akan mengawasi berbagai macam potensi bencana alam.
“Di titik-titik yang rawan longsor itu kita tempatkan tim monitoring. Ada tiga titik yang kami sudah siapkan,” kata Kepala DPUPR Banten Arlan Marzan di Serang, Banten, Kamis 15 Desember, disitat Antara.
Penempatan petugas untuk berjaga-jaga dari permasalahan seperti tanah longsor dan gangguan lainnya mengingat cuaca saat ini yang tak menentu kerap diguyur hujan deras.
Arlan memastikan, akses menuju sejumlah titik lokasi wisata di Provinsi Banten dalam kondisi baik menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Pihaknya pun, lanjut dia, saat ini terus melakukan perbaikan.
Meskipun pada akses menuju Anyer-Pandeglang di sejumlah titik saat ini masih dalam proses perbaikan. Namun begitu, Arlan memastikan hal itu akan segera rampung dan ditargetkan pada 25 Desember sudah selesai.
“Kalau yang jalur Nataru hampir semua selesai. Target akhir di tanggal 25 Desember,” katanya.
Terkait penempatan petugas atau tim monitoring, kata Arlan, di antaranya monitoring tersebut dilakukan pada beberapa akses menuju tempat wisata, seperti jalur simpang Gunungsari-Anyer.
“Itu terus kami pantau, khawatir kejadian kayak kemarin longsor. Petugas kami juga setiap hari ada di sana, jadi kalau ada kejadian kami langsung tangani,” tuturnya.
Akses jalan lainnya yang juga dimonitor yakni jalan Palima – Pasar Teneng Cinangka, dan Mengger – Caringin yang saat ini telah rampung konstruksi betonisasi di Pasar Pari, Pandeglang.
“Akses menuju Cinangka ini juga kami monitor untuk mitigasi resiko longsor. Yang terakhir Mengger itu paket konstruksi betonisasi di Pasar Pari sudah selesai, tinggal kami selesaikan overlay hotmix-nya,” imbuhnya.
Ia menuturkan, monitoring dilakukan atas kondisi jalan khususnya akses menuju tempat wisata jelang Nataru, bila terdapat jalan yang rusak maka pihaknya akan mengejar perbaikan dalam dua pekan sebelum tanggal 25 Desember.
“Kami memiliki unit reaksi cepat di UPT-UPT, jadi untuk Nataru ini dua ruas masuk ke UPT Serang-Cilegon, dan satu UPT Pandeglang. Kalau ada yang rusak kami kejar untuk menangani kerusakan-nya,” katanya.
Baca juga:
- KPK Sebut Ada Dirjen Kementerian Iri Miliki Penghasilan Lebih Kecil dari Kepala Dinas Pemprov DKI
- Dalami Temuan PPTK di Kasus TPPU STKIP Bima, Polda NTB Bakal Meluncur ke Jakarta
- Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Terjaring OTT KPK, Golkar Siap Beri Bantuan Hukum
- Polri Kerahkan 102 Ribu Personel Amankan Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
Selain petugas monitoring masing-masing tim 10 orang, dilengkapi dengan peralatan serta alat berat.
Meski begitu, bila terdapat kerusakan setelah 25 Desember pihaknya juga akan tetap memperbaiki jalan tersebut. Namun monitoring ini dilakukan jelang Nataru yang biasanya banyak dilewati oleh wisatawan menuju objek wisata pantai.
“Tanggal 25 itu sudah layak dilewati, kalau ada kerusakan kita perbaiki lagi,” kata Arlan.
Dikatakan Arlan, pihaknya juga tengah melakukan penangan jalan di beberapa titik yang tersebar di delapan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten. Seperti Pelebaran jalan Pakupatan-Palima, Copocok Jaya Kota Serang, dan beberapa pembangunan jalan lainnya.
“Kemudian Jembatan Cisoka itu yang kami kejar target agar akhir tahun ini selesai,” tandasnya.