Relokasi Korban Gempa Cianjur Harus Selesai Cepat, Jokowi: Masyarakat Kehujanan dan Kedinginan di Tenda Pengungsian

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pembangunan rumah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat yang direlokasi cepat selesai. Mereka harus segera kembali ke rumahnya dan jangan berlama-lama tinggal di tenda pengungsian.

"Kita ingin secepat-cepatnya tapi tidak dibatasi oleh waktu dan secepat-cepatnya. Dimulai secepat-cepatnya karena masyarakat sudah kehujanan dan kedinginan di tenda-tenda," kata Jokowi seperti tayangan YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 5 Desember.

Dia memastikan warga yang harus direlokasi akan pindah ke daerah aman. Jokowi bilang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah melakukan pengkajian dibantu dengan lembaga lain.

Adapun kegiatan pembangunan bagi rumah warga terdampak yang direlokasi akan dimulai pada hari ini, Senin, 5 Desember. Kegiatan ini diawali dengan verifikasi lebih dahulu.

Sementara untuk bantuan tunai diberikan kepada korban gempa mulai Kamis, 8 Desember. Rincian bantuan yang diberikan adalah Rp50 juta untuk rumah yang rusak, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan.

Kata Jokowi, uang ini akan diserahkan secara langsung maupun melalui tabungan. Dengan diberikannya bantuan ini, korban gempa di Cianjur diharap bisa segera memperbaiki rumah mereka sehingga aktivitas normal segera terjadi.

Presiden Jokowi kembali mengunjungi wilayah terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Dia menempuh jalur darat bersama rombongan, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Selain itu, ikut juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.

Adapun gempa yang terjadi pada Senin, 21 November itu bermagnitudo 5,6 SR. Berdasarkan data Pemkab Cianjur pada Minggu, 5 Desember kejadian ini mengakibatkan 334 orang meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian.

Sementara jumlah rumah rusak berat mencapai 8.151 rumah, rumah rusak sedang mencapai 11.210 unit, dan rusak ringan 18.469 unit. Kerusakan juga dialami 525 sekolah, 269 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung kantor.