BI DKI Ungkap Inflasi Jakarta Bulan November Rendah

JAKARTA - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengungkapkan bahwa indeks harga konsumen (IKH) Jakarta pada bulan November 2022 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen (month to month/mtm) atau cukup rendah.

Secara tahunan, inflasi DKI Jakarta pada November 2022 tercatat sebesar 4,11 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 5,42 persen (yoy).

"Secara akumulasi Januari-November 2022, inflasi tahun kalender di DKI Jakarta tercatat sebesar 3,64 persen (year to date/ytd), masih berada pada rentang sasaran target 3 persen ± 1 persen (yoy) serta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 4,82 persen (ytd) dan provinsi lainnya di Jawa," kata Arlyana dalam keterangannya, Minggu, 4 Desember.

Arlyana menjelaskan, inflasi pada bulan November 2022 bersumber dari kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga.

Rinciannya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada November 2022 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen (mtm), sehingga memberikan andil sebesar 0,03 persen terhadap inflasi IHK.

Inflasi pada kelompok tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga emas perhiasan sebesar 1,18 persen (mtm) didorong oleh kenaikan harga emas global.

Adapun kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami inflasi sebesar 0,25 persen (mtm) dengan andil sebesar 0,02 persen terhadap inflasi IHK.

Inflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada komoditas sewa rumah sebesar 0,25 persen (mtm) dan service AC 4,80 persen (mtm).

Lebih lanjut, laju inflasi DKI Jakarta pada bulan November 2022 bisa tertahan karena inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang sebesar -0,15 persen (mtm) dengan andil -0,03 persen terhadap inflasi IHK.

Deflasi pada kelompok tersebut didorong terutama oleh penurunan harga cabai merah -13,16 persen (mtm), cabai rawit -15,46 persen (mtm), dan minyak goreng 0,93 persen (mtm).

"Laju inflasi DKI Jakarta pada bulan November 2022 yang dianggap terkendali tidak terlepas dari hasil koordinasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam rangka implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," imbuhnya.