Profil Anwar Ibrahim dan Perjalanan Karier Politiknya yang Penuh Kontroversi

YOGYAKARTA - Anwar Ibrahim sah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia menggantikan Ismail Sabri Yakoob. Raja Malaysia Sultan Abdullah dari Pahang mengangkat Anwar Ibrahim sebagai PM yang baru setelah tidak adanya koalisi partai yang berhasil mencapai ambang batas kursi perlemen dalam Pemilu. 

Sultan Abdullah melantik Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia berdasarkan Pasal 40 ayat (2) poin (a) dan Pasal 43 ayat (2) poin (a) Konstitusi Federal. Setelah menantik selama 25 tahun lama, akhirnya Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai PM. Pada tahun 1998, ia pernah diberhentikan oleh Mahathir Mohamad pada 1998.  

Anwar Ibrahim bukanlah pemain baru dalam perpolitikan di Malaysia. Politikus berusia 75 tahun tersebut telah melalui perjalanan panjang dalam karier politiknya. Anwar juga dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi yang berhaluan Islam moderat. 

Profil Anwar Ibrahim 

Anwar Ibrahim lahir di Cherok Tok Kun, Bukit Mertajam, Pualau Pinang pada 10 Agustus 1947. Ia memiliki nama lengkap Dato’ Seri Utama Haji Anwar bin Ibrahim. Kehidupan Anwar dan keluarganya sangat dekat dengan dunia politik. Ayah dan ibunya tergabung dalam organisasi politik. 

Ayahnya bernama Ibrahim Abdul Rahman. Ayahnya awalnya bekerja sebagai pelayan rumah sakit, kemudian memutuskan masuk ke dunia politik sebagai anggota parlemen dari UMNO pada 1959. 

Ibunya bernama Che Yan Hamid Hussein berasal dari Bukit Mertajam, Pulau Pinang. Selain sebagai ibu rumah tangga, Che juga aktif menjadi anggota UMNO, terutama di organisasi sayap perempuan Pergerakan Wanita UMNO. 

Sejak kecil. Anwar Ibrahim sudah dikenalkan dengan dunia politik. Anwar kecil sering diajak oleh ibunya menghadiri acara perkumpulan Wanita UMNO. Anwar mulai mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Kebangsaan Stowell, Bukit Mertajam, Pulau Pinang. 

Selanjutnya, ia menjalani pendidikan sekolah menengahnya di Maktab Melayu Kuala Kangsar dari 1960 sampai 1966. Ia turut aktif di Persatuan Bahasa Melayu. Tahun 1967, Anwar melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Ia lulus dengan gelar sarjana dari Fakultas Sastra Bahasa Melayu. 

Tanda Kehormatan Anwar Ibrahim

– MY-PAH Order of Sultan Ahmad Shah of Pahang-Grand Knight-SSAP.svg Sri Sultan Ahmad Shah Pahang (SSAP) – Dato’ Sri (1990).

– MY-MAL Exalted Order of Malacca.svg Darjah Gemilang Seri Melaka (DGSM)–Datuk Seri (1991)

– MY-PEN Order of the Defender of State-Companion-DMPN.svg Darjah Yang Mulia Pangkuan Negeri (DMPN)–Dato’ (1991).

– MY-PEN Order of the Defender of State – Knight Grand Commander – DUPN.svg Darjah Utama Pangkuan Negeri (DUPN)–Dato’ Seri Utama (1994).

– MY-SEL Order of Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah-Knight Grand Companion – SSSA.svg Darjah Kebesaran Seri Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah (SSSA) – Dato’ Seri (1992).

– MY-NEG Order of Loyalty to Negeri Sembilan.svg Darjah Seri Paduka Negeri Sembilan (SPNS) – Dato’ Seri Utama (1994).

– MY-SAB Order of Kinabalu – SPDK.svg Seri Panglima Darjah Kinabalu (SPDK) – Datuk Seri Panglima (1994).

– MY-PERA Order of Cura Si Manja Kini (before 2001).svg Darjah Seri Paduka Cura Si Manja Kini (SPCM) – Dato’ Seri (1995).

– MY-PERL Order of the Gallant Prince Syed Sirajuddin Jamalullail – Knight Grand Companion – SSSJ.svg Darjah Setia Tuanku Syed Putra Jamalullail (SSPJ) – Dato’ Seri Diraja (1995).

– Order of the Knights of Rizal Ribbon.png Ksatria Salib Agung Rizal (KGCR) (1997).

Karier Politik Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim memulai karier politiknya pada tahun 60-an. Anwar bergerak dengan pandangan dan prinsip reformis. Saat masih kuliah, ia memimpin gerakan mahasiswa di Universitas Malaya. 

Anwar mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABiM) pada tahun 1971. Anwar merupakan sosok pemuda yang aktif dan vokal, kerap terlibat dalam demonstrasi mahasiswa dalam solidaritas penyadap karet di Baling pada 1974. Ia menduduki jabatan sebagai Presiden ABiM hingga tahun 1982. 

Meski pada saat itu Anwar sering mengkritik kebijakan pemerintah Barisan Nasional-UMNO, pada akhirnya dia bergabung dengan UMNO. Ia mendapat tawaran bergabung dengan organisasi politik oleh Dr Mahathir. 

Perdana Menteri Mahathir pada masa itu memberi mandat kepada Anwar Ibrahim untuk memegang beberapa portofolio menteri, di antaranya: Menteri Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (1983), Menteri Pertanian (1984), Menteri Pendidikan (1986-1991).

Anwar Ibrahim kemudian diangkat menjadi Menteri Keuangan pada (1991-1998). Selanjutnya, dia dipilih menjadi Wakil Perdana Menteri tahun 1993-1998. Di bawah kepemimpinannya, Malaysia mengalami perkembangan dengan surplus anggaran selama beberapa tahun. 

Polemik Anwar Ibrahim

Di balik karier gemilang Anwar Ibrahim dalam dunia politik, namun ia pernah terseret dalam beberapa kasus kontroversi. Pada tahun 1998, Anwar dipecat dari pemerintahan dan partai UMNO karena dinilai terlalu berambisi menjadi PM. 

Anwar dinilai tidak sabar ingin menjadi PM. Dirinya dianggap meremehkan Mahathir yang menjadi PM waktu itu. Mahathir pun memutuskan mendepak Anwar dari kursi pemerintahan dan UMNO. 

Anwar Ibrahim Dipenjara karena Tuduhan Korupsi dan Sodomi

Pada tahun 1999, Anwar dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi. Anwar dikenai sanksi hukuman enam tahun penjara atas dakwaan korupsi tahun 1999. Setahun kemudian, dia diberi hukuman tambahan penjara selama sembilan tahun atas dakwaan sodomi. 

Anwar Ibrahim Dibebaskan dari Penjara

Pada tahun 2004. Anwar Ibrahim dibebaskan dari penjara usai Pengadilan Tinggi menyatakan bukti dakwaan kepadanya tidak cukup kuat. Setelah bebas dari bui, Anwar diminta mengajar di St. Anthony’s College di Oxford, School of Foreign Services di Georgetown University di Washington, D.C., dan School of Advanced International Studies di John Hopkins University di Maryland. 

Anwar Ibrahim Kembali Dipenjara

Anwar Ibrahim kembali terjun ke dunia politik pada 2008, setelah memutuskan tidak lagi mengajar sebagai akademisi. Anwar diangkat menjadi Pemimpin Oposisi di Dewan Rakyat. Namun ia mendapat tuduhan yang sama seperti kasus yang menyeretnya sebelumnya. 

Anwar dibebaskan oleh Pengadilan Tinggi pada tahun 2012. Namun keputusan tersebut dibatalkan dan dia harus mendekam dipenjara selama 5 tahun pada 2015. Anwar bersikeras menepis tuduhan tersebut. Anwar kemudian kembali ke parlemen usai memenangkan kursi parlemen dan Pemilu sela. Pada pemilu 2018, Anwar menjalin koalisi dengan Mahathir. 

Itulah Profil Anwar Ibrahim yang menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia. Setelah melalui karier panjangnya di dunia politik, akhirnya Anwar terpilih sebagai PM. Presiden RI Joko Widodo juga mengucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim melalui panggilan telepon setelah pelantikannya. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.