Melihat Cara Kerja Taksi Terbang, Kendaraan Transportasi Masa Depan
YOGYAKARTA - Taksi terbang disebut sebagai kendaraan transportasi di masa depan. Taksi terbang dikabarkan siap dioperasikan untuk umum dua tahun lagi pada tahun 2024. Percobaan penerbangan kendaraan udara ini sudah dilakukan di Perancis.
Kendaraan drone taksi terbang yang diuji coba adalah '2X' yang dikembangkan oleh perusahaan produsen pesawat Jerman, Volocopter. Kendaraan bertenaga listrik ini dapat menempuh jarak mencapai 20 km dan kecepatan sekitar 56 mph.
Percobaan penerbangan juga dilakukan pada taksi terbang XPeng X2 yang dibuat oleh perusahaan Cina XPeng Aeroh. Tes penerbangan dilakukan selama beberapa kali sebelum siap dioperasikan. Kendaraan ini bisa terbang sejauh 140 km dalam 45 menit.
Di Indonesia, demo penerbangan taksi terbang juga sudah dilakukan oleh Prestige Image Motocars di Kawasan Kabupaten Klungkung, Bali. Perusahaan yang dipimpin oleh pengusaha muda Rudy Salim ini melakukan uji coba penerbangan taksi terbang EHang 216 produksi perusahaan China Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd.
Cara Kerja Taksi Terbang
Kendaraan taksi terbang yang berbentuk seperti drone ini dikendalikan tanpa awak. Taksi terbang memiliki pusat kendali dengan sistem canggih dan dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Penumpang taksi terbang tinggal menentukan titik keberangkatan penerbangan dan titik tujuan penggunaan. Penerbangan tidak memerlukan pilot karena akan dikendalikan secara otonom dari jarak jauh. Pusat kontrol kendaraan ini ada di daratan via jaringan 4G atau 5G.
Taksi terbang EHang 216 memiliki kapasitas angkut dua penumpang dengan beban maksimal 220 kilogram. Kendaraan ini lepas landas dan mendarat secara vertikal. Kendaraan ini memiliki dimensi dengan tinggi 1,7 meter dan lebar 5,6 meter.
Dari segi bodi, EHang 216 memiliki depalan tangan dan 16 baling-baling. Lengannya bisa dilipat sehingga dimensinya cukup kecil hanya butuh tempat seluas 5 meter untuk parkir. Kendaraan ini mampu menempuh penerbangan pada ketinggian 3.000 meter dengan kecepatan 130 km/jam.
EHang 216 dibuat menggunakan serat karbon pada bagian badannya. Bahan ini tergolong ringan, kokoh, dan tahan lama. Sementara pengoperasian EHang 216 menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggeraknya.
Taksi Terbang di Indonesia
Taksi terbang pertama di Indonesia dikenalkan oleh Prestige pada Indonesia International Motor Show pada tahun 2021. Rudy Salim mengatakan bantuan akan menyewakan dan menjual EHang 216 sebagai sarana transportasi wisata.
Namun, Rudi belum membeberkan harga kendaraan EHang 216. Meski demikian, Prestige mengatakan terbuka jika ada yang ingin memesannya. Pihaknya akan melakukan pengawasan untuk melihat ruang penyimpanan atau pengoperasian kendaraan ini nantinya.
Rudy hanya manyampaikan prakiraan harga sewa taksi terbang EHang 216. Ia mengatakan tarif sewanya jauh lebih murah dibanding tarif helikopter. Patokannya sekitar 3 persen hingga 4 persen dari tarif sewa helikopter. Mungkin sekitar Rp1 juta per orang dalam 30 menit.
Pemerintah Indonesia juga belum memberikan izin penerbangan komersial menggunakan taksi terbang. Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi sebelum kendaraan udara ini dapat digunakan secara komersial.
Kementerian Perhubungan menyebutkan ada sejumlah pertimbangan dalam perizinan taksi terbang komersial. Sejumlah hal yang perlu diperhatikan, di antaranya kemanan, lisensi pilot, ruang udara, organisasi yang mengoperasikannya.
Itulah cara kerja taksi terbang dan rencana pengoperasiannya secara komersial di Indonesia. Namun untuk saat ini pemerintah masih belum mengeluarkan izin penggunaan taksi terbang komersial karena ada beberapa pertimbangan dan ketentuan yang harus dipenuhi.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.