TNI-Polri Terapkan Skema 'Pemusatan' Beribadah Bagi Delegasi dan Tamu KTT G20
JAKARTA - TNI-Polri menerapkan pengamanan maksimal saat penyelenggaraan puncak forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Salah satunya, dengan mengerahkan petugas khusus saat para delegasi dan tamu negara beribadah.
"Ini ada petugas-petugas khusus yang sudah ditunjuk untuk melakukan pengamanan terutama di tempat-tempat ibadah dan juga sebelum ibadah dilakukan sterilisasi," ujar Kabid Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono dalam keterangannya, Jumat, 11 November.
Kemudian, skema beribadah terpusat juga akan diterapkan. Artinya, para delegasi hanyakan akan menjalankan kewajiban beragaman di tempat ibadah yang sudah ditentukan.
Penentuan tempat ibadah itupun berdasarkan petimbangan jarak yang dekat dengan lokasi atau venue (KTT) G20.
Lanjut Bayu, salah satu tempat ibadah yang diterapkan dalam skema pemusatan yakni, Masjid Agung Ibnu Batutah. Nantinya, para delegasi yang beragama muslim bisa melaksanakan kewajibannya sebagai umat beragama.
"Di dekat lingkungan tersebut ada juga tempat ibadah lainnya seperti Gereja, Pura dan tempat ibadah lainnya untuk para delegasi melaksanakan ibadah," ungkapnya.
Di sisi lain, Bayu mengajak masyarakat sekitar agar ikut menyukseskan penyelenggaraan KTT G20 agar wajah Indonesia di mata dunia baik.
Baca juga:
- Presiden Jokowi dan Iriana Hadiri Pembukaan KTT ASEAN Kamboja
- Daftar Kepala Negara dan Pemerintahan yang Hadir Langsung di KTT G20 Bali
- TNI-Polri Gelar Gladi Pengamanan Tamu VVIP KTT G20 Bali dari Apurva Kempinski hingga GWK
- Pemprov Bali Pastikan Tak Ada Peniadaan Kegiatan Agama Selama G20, yang Diatur Pembatasan Kegiatan
"Kami mengajak masyarakat sekitar agar terlibat dalam keamanan penyelenggaraan KTT G20. Tunjukan bahwa Bali, umumnya Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik, ramah dan membuat nyaman," katanya.