Mensos Ajak Pemda Bahas Penanganan Banjir Aceh Tamiang
JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak Bupati, Wakil Bupati Aceh Tamiang, beserta jajarannya membahas penanganan banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
“Pada intinya, membahas bagaimana supaya penanganan (terhadap banjir berjalan efektif). (Sehingga banjir) tidak terjadi setiap tahun seperti ini. Tapi, ini sangat teknis sekali,” kata Mensos dikutip ANTARA, Kamis, 10 November.
Saat berkunjung ke Posko Pengungsian di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (9/11), Mensos Risma berfokus pada Kabupaten Aceh Tamiang yang kerap dilanda banjir. Ia juga berbagi pengalaman mengatasi banjir saat menjadi Wali Kota Surabaya.
Kepada Bupati Aceh Tamiang Mursil, Mensos mencontohkan penanganan banjir yang beberapa kali ia lakukan saat memimpin Kota Surabaya selama dua periode. Mensos menggunakan metode pengerukan sungai-sungai yang dangkal menggunakan alat berat.
Menurut Mensos, teknik ini juga bisa diterapkan untuk menangani banjir rutin Aceh Tamiang.
“Kalau saya dulu pake alat berat untuk mengeruk sungai-sungai yang sudah dangkal. Tapi, itu harus bersama-sama, ngga bisa masing-masing. Harus segera juga, kasihan itu (penyintas), sudah berhari-hari (mereka mengungsi)," kata Mensos.
Diberitakan sebelumnya, beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang diterjang banjir, Selasa pekan lalu (01/11). Hujan tanpa henti menyebabkan debit sungai meluap dan jebol tanggul sehingga membanjiri beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Tinggi muka air mencapai 30 sentimeter sampai 2 meter.
Baca juga:
Saat dikunjungi Mensos, Rabu (9/11), kondisi lingkungan sekitar di sepanjang jalan menuju lokasi posko pengungsian di Kantor Camat Bendahara juga masih digenangi air. Tinggi genangan air yang merendam beberapa rumah bervariasi.
Hingga saat ini, situasi banjir belum surut seiring dengan tingginya curah hujan di Aceh Tamiang. Banjir terpantau masih menggenangi pemukiman warga. Akses jalan dari dan menuju Kabupaten Aceh Tamiang pun sebagian masih terendam banjir.
Terdapat 321 titik pengungsian yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Seluruhnya, menjadi tempat hunian penyintas untuk sementara waktu, hingga banjir surut dan dinyatakan aman untuk kembali ke rumah.