Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Jatim Sepekan ke Depan

SIDOARJO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur dalam sepekan ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan, berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur saat ini berada pada musim hujan.

"Selain itu, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," ujarnya dilansir ANTARA, Jumat, 4 November.

Dia mengatakan, hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

"Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 sampai dengan +2.5 derajat celsius. Sehingga, suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer," ucapnya.

Kondisi tersebut, lanjut dia, mempengaruhi pembentukan awan–awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.

"Beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi," ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi.

"Bisa juga dengan memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca/WOFI melalui website juanda.jatim.bmkg.go.id/radar, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 hingga 3 ke depan serta informasi terkini yang selalu kami share melalui website (http://www.juanda.jatim.bmkg.go.id), media sosial (@infobmkgjuanda)," ujarnya.