Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Ditemukan di Tarakan

TARAKAN - Kasus gagal ginjal akut ditemukan pada anak usia dua tahun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK Tarakan, Kalimantan Utara, kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan Utara dr. Franky Sientoro Sp.A.

"Pasien tersebut saat ini masih mendapat perawatan di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit)," katanya di Tarakan dilansir ANTARA, Kamis, 20 Oktober.

Pasien mendapat perawatan intensif di ruang pediatri lalu ditopang bantuan alat ventilator supaya bisa bernafas dengan stabil karena sebelumnya pasien saat bernafas sedikit berat.

"Pada pasien terjadi peningkatan kadar serum kreatinin, kadar ureum dan fungsi kadar livernya pun meningkat itu kecurigaan untuk terkena gagal ginjal," kata Franky.

Saat tiba pada hari Rabu (19/10) di RSUD dr Jusuf SK, pasien dalam kondisi badan lemas dan muntah.

"Lalu kita beri cairan, ternyata respons anak tidak bisa buang air kecil, setelah kita penelitian lebih lanjut anak tidak bisa buang air kecil tiga hari. Dari situ kita mulai curiga dari awal kita hanya curiga dehidrasi biasa kita langsung periksa lengkap. Dari situ ketahuan ternyata peningkatan serum kreatinin sudah di tahap yang akut," katanya.

Franky mengatakan sebelumnya ada kasus pertama yang dicurigai gagal ginjal akut pada anak usia 15 tahun.

Rencananya pasien ini akan dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar.

"Sedangkan RSUD dr Jusuf SK untuk dilakukan cuci daerah dengan berat badan di atas 15 kilogram," kata Franky.

Indikasi sementara adalah obat yang dikonsumsi anak sebelumnya yakni ambroxol dan paracetamol dalam bentuk sirup. Obat-obatan ini akan dikirim untuk diteliti.

Sementara itu dr.Emma Ratna Fury, Sp.A yang mendampingi Franky menambahkan pasien anak usia 2 tahun tersebut diketahui progresif gejala klinis diduga seperti terkena sakit gagal ginjal akut sangat cepat menyerang imunitas tubuh pasien.

"Karena biasanya anak-anak dengan gagal ginjal akut itu penyebabnya bisa keliatan, ada bengkak, ada sesak. Tapi anak ini keluhannya hanya ISPA, berobat empat hari langsung mengalami gangguan di fungsi ginjalnya," katanya.