Bupati Ingatkan Warga Lebak Banten: Cuaca Buruk akan Berlangsung Sampai 15 Oktober 2022
BANTEN - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Kami menerima informasi dari BMKG cuaca buruk akan berlangsung sampai 15 Oktober 2022," kata Iti saat mengunjungi warga korban banjir di Bayah Kabupaten Lebak, Banten, Rabu 12 Oktober.
Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat tentu dapat mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Selama ini, kata Bupati, wilayah Kabupaten Lebak rawan bencana alam, karena topografinya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan Pulau Jawa.
Potensi bencana alam itu akibat cuaca buruk yang berpeluang terjadi banjir, longsor, angin puting beliung, gelombang tinggi hingga pohon tumbang.
Kelima kecamatan yang terdampak bencana alam itu antara lain Bayah, Panggarangan, Cigembong, Cilograng dan Cibeber. Dimana di daerah itu terdapat aliran sungai besar yang hulunya dari kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
"Kami banyak terimakasih kepada TNI, Polri dan relawan yang telah membantu warga korban bencana banjir dan longsor," katanya.
Baca juga:
- Jembatan Cimadur Rusak Berat Tertimpa Longsor, Desa Pedalaman Bayah Banten Terisolasi
- Soal Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, Demokrat: Masih Menyatukan Chemistry Visi, Energi dan Hati
- Benarkah Gas Air Mata Jadi Pemicu Kematian di Tragedi Kanjuruhan Malang?
- Dinilai Punya Chemistry dengan Golkar, PDIP Cenderung Bakal Gabung ke KIB Hadapi Pilpres 2024
Menurut dia, pemerintah daerah kini melakukan pendataan kerusakan sarana infrastruktur jembatan, jalan hingga sarana pendidikan,pondok pesantren dan tempat ibadah.
Kerusakan sarana infrastruktur bisa kembali dibangun melalui anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), sehingga kehidupan masyarakat kembali normal.
Bupati juga minta tim relawan agar masyarakat korban banjir yang mengalami sakit agar dievakuasi ke puskesmas setempat.
Sebab, tidak mungkin daerah bencana banjir mendirikan posko pelayanan kesehatan.
"Kita berharap tim relawan dapat mengevakuasi warga yang sakit pascabencana banjir ke puskesmas," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Edi Supriadi mengatakan masyarakat yang terdampak bencana alam di wilayahnya sebanyak 339 kepala keluarga, 25 hektare sawah gagal panen dan dua jembatan terputus serta satu titik jalan longsor.
Namun, beruntung bencana alam yang terjadi di Kecamatan Bayah tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami minta warga yang tinggal di bantaran sungai agar meningkatkan waspada jika curah hujan meningkat," katanya.