Fakta-fakta Banjir di Jakarta Akibat Cuaca Ekstrem dan Luapan Ciliwung
YOGYAKARTA - Kondisi terkini banjir di wilayah DKI Jakarta akibat luapan sungai Ciliwung dilaporkan sudah mulai surut. Meski demikian, warga di lokasi rawan masih dihantui ancaman banjir. Banjir terjadi karena hujan deras dan angin kencang terjadi selama beberapa hari terakhir.
Pada Senin (10/10) jumlah titik yang terendam banjir di Jakarta sebanyak 68 RT menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD). Titik banjir tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat ada sebanyak 116 warga yang terdampak banjir.
Fakta Banjir di Jakarta
Beberapa wilayah di DKI Jakarta telah menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Banjir yang merendam rumah warga Jaksel dan Jaktim akibat luapan Sungai Ciliwung memaksa para warga harus mengungsi.
Hujan Intensitas Ekstrem di Bogor
Isnawa Adji, Kepala BPBD DKI Jakarta, mengungkapkan terjadi hujan intensitas ekstrem 168,8 mm/hari di kawasan Bogor sejak Minggu (9/10) malam. Hujan tersebut menyebabkan volume air di Bendung Katulampa mengalami kenaikan menjadi 220 cm (Siaga 1) pada Minggu malam.
Selain itu, muka air di Pos Pantau Depok juga naik menjadi 270 cm (siaga 2) pada Minggu pukul 21.35 WIB. Di Pintu Air Manggarai pun mengalami kenaikan permukaan air menjadi 760 cm (Siaga 3) pada Senin pagi pukul 05.00 WIB.
Akibat volume air yang meninggi, air Sungai Ciliwung melupa dan merendam beberapa wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Titik Banjir Turun pada Senin Siang
BPBD melaporkan pada Senin pagi jumlah titik yang terendam banjir akibat luapan sungai Ciliwung mencapai 68 RT. Namun titik banjir mengalami penurunan menjadi 63 RT. Banjir merendam 17 RT di Jaksel dan 46 RT di Jaktim.
Ratusan personel BPBD bergerak utnuk menyedot genangan yang tinggginya mencapai 40 sentimeter hingga 2 meter. Dalam penanganan tersebut pihkanya bekerja sama dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat.
Sebanyak 745 Warga Mengungsi
Banjir yang merendam wilayah di DKI Jakarta membuat 745 warga harus mengungsi. Di Kelurahan Bidara misalnya, tercatat pengungsi sebanyak 75 jiwa di musala Daarur Rahman, 30 jiwa di Musala Al Islah, 11 Jiwa di SKKT RW II.
Sejumlah 5 RT di Kelurahan Pejanten Timur terendam bajir dengan ketinggian 40 sampai 200 sentimeter. Sementara itu, genangan air di dua RT di Kelurahan Cililitan mencapai setinggi 170 sampai 220 sentimeter. Banjir di Kelurahan Cawang setinggi 60 hingga 230 sentimeter. Banjir di wilayah lain memiliki ketinggian air yang hampir sama.
Seluruh Banjir di Jakarta Surut pada Senin Malam
Kepala BPBD DKI Jakarta mengungkapkan seluruh banjir di Jakarta sudah surut pada Senin malam. Para pengungsi juga telah kembali ke rumah masing-masing. Sisa lumpur dan sampah akibat banjir pun ditangani oleh BPBD.
Banjir Tanpa Air Kiriman dari Bogor
Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB) mencatat intensitas turunnya hujan di DKI Jakarta dapat mengakibatkan banjir. Lebih lanjut pihaknya menyampaikan banjir yang terjadi di Jakarta bisa disebabkan oleh faktor lokal. Banjir bukan lagi akibat air kiriman dari atas atau dari Bogor.
BNPB menyampaikan perlu melakukan perbaikan drainase dan infrastruktur irigasi. Terlebih di wilayah-wilayah rawan banjir dan padat penduduk, di mana Jakarta menjadi kota megapolitan dan urbanisasi.
BPBD Peringatkan Cuaca Ekstrem di DKI hingga 15 Oktober
BPBD DKI Jakarta menghimbau para warga untuk berhati-hati dengan cuaca ekstrem yang bisa terjadi pada 9 hingga 15 Oktober. Peringatan cuaca ekstrem tersebut disampaikan lewat akun Twitter resmi BPBD DKI Jakarta.
BPBD juga melaporkan potensi curah hujan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Para warga dihimbau untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah terlebih dahulu. Cuaca ekstrem dan kepanikan masyarakat di luar rumah juga bisa menimbulkan kemacetan di jalan.
Itulah fakta-fakta banjir di Jakarta yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrem. Warga yang tinggal di wilayah DKI Jakarta diminta waspada dengan cuaca ekstrem yang berlangsung hingga 15 Oktober, terlebih bagi warga di area rawan banjir..
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.