Banjir Rendam Aceh Timur: 2.436 Orang Mengungsi, 1.276 Rumah Terdampak
ACEH - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah pengungsi akibat banjir di Kabupaten Aceh Timur sebanyak 2.436 orang.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan warga sebagian besar mengungsi di Balai Dusun, Meunasah, Masjid, dan Dayah.
"Informasi sementara, tercatat 1.276 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 4.764 jiwa terdampak dan 1.276 rumah tergenang. Informasi ini dilaporkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Aceh Timur," ujar Abdul dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu 9 Agustus.
Adapun enam kecamatan di Aceh Timur, Provinsi Aceh, yang dilanda banjir adalah Kecamatan Pante Bidari, Punaron, Birem Bayeun, Indra Makmur, Nurussalam, dan Kecamatan Banda Alam.
Hingga kini, banjir masih menggenang di beberapa wilayah dengan ketinggian bervariasi hingga 150 sentimeter atau cm.
Baca juga:
- Penyidik Tetap Dalami Meski Baim Wong Berdalih Konten Video Prank Laporan Polisi untuk Edukasi
- Membaiknya Situasi Pandemi COVID-19 Bikin Jumlah Serangan Malware ke ATM Melonjak
- Kumpulkan Donasi Korban Tragedi Kanjuruhan, Airlangga Hartarto Naik Panggung Bareng Dewa 19
- Dukungan Akbar Tandjung ke Anies Bisa 'Goyang' Soliditas Internal Golkar dan KIB
BPBD Kabupaten Aceh Timur segera melakukan koordinasi lintas sektor terkait upaya percepatan penanganan darurat. Selain itu, petugas gabungan juga tetap bersiaga untuk memantau beberapa lokasi yang masih mengalami kenaikan debit air.
Berdasarkan informasi prakiraan cuaca BMKG untuk tiga hari ke depan, pada Senin 10 Oktober, untuk wilayah Aceh Timur masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir.
Oleh karena itu, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Warga diharapkan melakukan pengecekan debit air secara berkala ketika terjadi hujan deras dalam kurun waktu yang lama. Warga juga dapat melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi bahaya bencana hidrometeorologi.