Perwakilan Suporter dari Berbagai Klub Bola di Indonesia Datangi Kantor Menko Polhukam Temui TGIPF
JAKARTA - Puluhan orang dari berbagai kelompok yang mewakili suporter klub sepakbola Indonesia menggeruduk Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Jakarta pada Kamis sore, 6 Oktober.
Puluhan suporter itu datang untuk menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, untuk memberikan masukan kepada tim.
Perwakilan suporter ditemui oleh anggota TGIPF, Kurniawan Dwi Yulianto dan Akmal Marhali, serta Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Sugeng Purnomo, selaku Ketua Tim Sekretariat TGIPF.
Beberapa perwakilan suporter mengapresiasi atas perhatian presiden membentuk tim untuk menuntaskan kasus ini. Mereka menitipkan pesan agar TGIPF bekerja maksimal agar kasus ini diungkap secara jelas.
Adapun suporter yang mendatangi TGIPF berasal dari Bonek, Banaspati Jabodetabek, Balad Galuh Ciamis, K-Conk Mania, Persikabo, FDSI, Bombastik Batavia, SNEX Banten, Persija, dan Save Indonesia Football.
Baca juga:
"Harapan kami besar, karena sudah sering suporter meninggal sia-sia. Kami minta tim bekerja dengan penuh hati dan sungguh-sungguh serius," kata Mimit, perwakilan suporter K-Conk Mania Madura.
Hal senada juga dikatakan Kurniawan Dwi Yulianto. Menurutnya, semua masukan akan menjadi catatan untuk dibahas di tim.
"Saya menekankan bahwa concern saya terlibat di tim ini adalah agar regulasi ditegakkan dan dijalankan," ucapnya.
Sementara anggota TGIPF Akmal Marhali mengatakan, pihaknya telah ditetapkan oleh presiden untuk mencari fakta Kanjuruhan.
"Kita tidak akan seperti pencari fakta sebelumnya, karena kita ditetapkan oleh presiden. Kita semua membawa negara, sehingga mengabaikan amanat negara jika kita tidak bekerja sungguh-sungguh," ujarnya.
Akmal berjanji bahwa TGIPF akan mengungkap masalah tidak hanya yang dipermukaan tapi hingga akarnya.