5 Pelajar Indonesia Terpilih dalam Program Sains Sakura di Jepang

JAKARTA - Sebanyak lima siswa sekolah menengah atas asal Indonesia terpilih dalam Sakura Science High School Program 2022 (Program Sekolah Menengah Sains Sakura/SSHP) di Tokyo, Jepang.

“Saya berharap kelima siswa tersebut dapat mengambil pelajaran positif dari program ini untuk disampaikan pada teman atau sahabatnya di Indonesia,” kata Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Yusli Wardiatno dilansir ANTARA, Rabu, 5 Oktober.

Kelima pelajar tersebut di antaranya, Alexander Imanuel Widjanarko dari SMK Kristen Petra Surabaya, Arghawisesa Dwinanda Arham dari SMA Labschool Kebayoran, Jasmine Kayla Az-Zahra dari SMK Negeri 41 Jakarta, Qeyla Raiq Alva dari Wikrama Vocational High School dan Sulthan Aprilio Saki dari SMA Negeri 7 Tangerang.

Yusli mengatakan banyak hal dan pengetahuan positif dari kehidupan, sistem sosial dan pendidikan yang bisa diambil dari Jepang.

“Selain itu, kehadiran mereka juga dapat diharapkan menjadi representasi generasi muda Indonesia yang cerdas dan penuh semangat mencari hal-hal baru dan selalu menjaga persatuan dan perdamaian karena mereka adalah duta-duta bangsa,” katanya.

Keikutsertaan kelima pelajar Indonesia itu juga mendapat apresiasi dari Wakil Duta Besar Republik Indonesia (Wadubes RI) untuk Jepang John Tjahjanto Boestami.

"Terima kasih kepada Badan Sains dan Teknologi Jepang (JST) melalui Sakura Science High School Program yang telah mengundang lima siswa SMA Indonesia untuk mengikuti program ini,” kata John.

Dia meyakini program tersebut akan memicu para pemuda-pemudi terpilih itu untuk mengembangkan pemikiran yang baik dalam memperkuat hubungan Indonesia-Jepang.

"Saya mengingatkan kepada semua peserta dari Indonesia agar memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap semua pengetahuan, pengalaman, praktik terbaik dan persahabatan. Tidak hanya dengan teman-teman Jepang, tetapi juga dengan teman-teman dari negara lain," ujarnya.

Sakura Science High School Program merupakan program tahunan dari Badan Sains dan Teknologi Jepang sejak 2014.

Total 49 kursus telah digelar dengan 5.539 siswa sekolah menengah dari berbagai negara datang ke Jepang untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Program itu juga menyediakan kelas khusus yang pengajarnya adalah para ilmuwan terkemuka, termasuk peraih Nobel.

Sejumlah kegiatan yang digelar di antaranya mengunjungi universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Jepang, kegiatan sosial dengan siswa sekolah menengah Jepang, mengunjungi kedutaan besar di Jepang dan pengenalan budaya Jepang.