Gawat! Beberapa Kampung di Purwakarta Bahaya Ditinggali, Rawan Pergeseran Tanah
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, menyebutkan, beberapa perkampungan yang ada di dua desa di sana tidak layak dijadikan tempat tinggal. Desa-desa itu rawan bencana pergeseran tanah.
Kepala BPBD Kabupaten Purwakarta, Yuddy Herdiana, mengatakan, dua desa itu tidak layak ditinggali karena berada di antara pertemuan dua sesar atau patahan yang rentan akan pergeseran tanah.
Menurut dia, hasil assessment jajarannya, potensi pergeseran tanah yang paling diantisipasi itu ialah di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru serta di beberapa kampung di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.
Sesuai dengan data BPBD Kabupaten Purwakarta, bencana pergeseran tanah di daerah itu terjadi hampir setiap tahun, yakni pada 2019, 2020 dan 2021.
Bahkan, katanya, pada Juni tahun ini sudah terjadi pergerakan tanah di daerah itu yang mengakibatkan jalan terputus.
"Daerah itu merupakan pertemuan sesar Lembang dan sesar Baribis yang membentang hingga ke wilayah Tangerang. Hasil kajian kami bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi menyatakan kalau daerah itu tidak layak dihuni karena sangat rawan pergerakan," kata dia, Rabu 5 Oktober dinukil dari Antara.
Yuddy menyampaikan, saat ini pemerintah sedang berupaya merelokasi warga yang tinggal di kampung itu ke tempat yang lebih aman.
Menurut dia, ada salah satu daerah yang telah dipilih menjadi tujuan relokasi, yakni tetangga kampung yang masih satu desa.
"Relokasinya dilakukan secara bertahap," katanya.
Baca juga:
- Proyek Pengadaan TV LED Ruang Kerja Anggota DPR Capai Rp1,5 Miliar, Legislator Gerindra Minta Setjen DPR Jelaskan ke Publik
- Volume Kendaraan di Tol Becakayu Naik 42 Persen Usai 3 Akses Baru Dibuka
- Menhub Puji Ruang VVIP Halim Perdanakusuma, Disamakan dengan Hotel Bintang 5
- Jabatan Berakhir Desember 2022, Panglima TNI Sebut Presiden Jokowi Biasanya Mendadak Tentukan Pengganti