Johan Masih di Bawah Umur, Nelayan Muda yang Sempat Ditahan Malaysia Kini Pulang ke Natuna
KEPRI- Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau memastikan nelayan yang sempat ditahan di Malaysia telah tiba di Natuna dan telah diserahkan kepada pihak keluarga pada Sabtu, 1 Oktober.
"Iya hari ini Johan (nelayan) telah sampai di Natuna, tadi saya telah serahkan Johan kepada keluarga. Sebelumnya, ia kami jemput di Bandara Batam pada hari Jumat 30 September ," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna Hadi Suryanto, di Natuna, Sabtu, 1 Oktober.
Sedangkan satu rekan Johan, yaitu Kusnadi masih menjalani proses hukum di Malaysia sebelum dipulangkan ke Natuna. "Karena Kusnadi masih akan menjalankan persidangan pada 3 Oktober nanti, jadi belum bisa dipulangkan," kata Hadi Suryanto.
Untuk Johan sendiri, menurut Hadi Suryanto, dibebaskan karena setelah sidang dinyatakan masih di bawah umur dan segera dibebaskan. "Kedua nelayan kita diperlakukan dengan baik, saya yakin Pak Kusnadi juga akan segera dibebaskan," kata Hadi Suryanto.
Ia meyakini bahwa kesalahan yang dilakukan oleh nelayan tradisional asal Natuna di wilayah Malaysia itu kategori kesalahan ringan. "Karena hanya dua yang mereka lakukan, pertama menyalahi batas wilayah, kedua tidak membawa dokumen apa pun, itu murni nelayan tradisional," kata Hadi.
Baca juga:
- Tiga Nelayan Aceh yang Hanyut Sampai ke Langkawi Malaysia Sudah Kembali ke Tanah Air
- Kemenhub Resmikan 5 Unit Kapal Negara Patroli di Papua Barat
- Menteri Teten Sebut Bantuan UMKM Dampak Kenaikan BBM Masih Dibahas, Kini Fokus SPBU Solar Subsidi di Desa Nelayan
- Mayat Wanita Berjaket Biru Ditemukan Nelayan Mengapung di Danau Toba
Sebelumnya, pada Jumat 30 September, Johan diserahkanterimakan oleh KJRI bersama Ambasador Imigrasi Kucing kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepri di Bandara Batam.
"Hadir pula Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kepri, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Natuna dan saya," kata Hadi Suryanto.
Ia juga mengimbau agar nelayan Natuna tidak melakukan kesalahan yang sama, agar terhindar dari masalah hukum di batas wilayah kedua negara.
"Yang pertama jangan melanggar batas wilayah, karena wilayah tangkap di laut Natuna masih sangat luas, kedua melaut sesuai dengan kapasitas kapal, ketiga mematuhi aturan tentunya melengkapi dokumen kapal," kata Hadi seperti dikutip Antara.