Penawaran Sukuk Ritel SR017 Segera Berakhir, Bibit: Antusiasme Masyarakat Sangat Tinggi

JAKARTA - Menjelang berakhirnya penawaran eceran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri SR017 pada 14 September 2022, animo masyarakat dalam berinvestasi pada instrumen yang dijamin 100 persen oleh negara ini sangat tinggi.

Hingga 7 September 2022, penjualan SR017 yang semula ditargetkan pemerintah sebesar Rp10 triliun telah melampaui angka Rp22 triliun. Kuota ketertiban nasional juga meningkat hingga Rp23 triliun.

PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, William, mengatakan salah satu daya tarik SR017 terletak pada imbal hasil (kupon) fixed rate sebesar 5,90 persen per tahun dengan tenor tiga tahun. Angka tersebut dinilai cukup tinggi dibandingkan rata-rata suku bunga bank BUMN dan suku bunga acuan Bank Indonesia yang saat ini sebesar 3,75 persen.

Sebagai Mitra Distribusi Penjualan Surat Utang Negara yang resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Bibit siap membantu masyarakat dalam pembelian/pemesanan SR017.

"Mengingat kondisi ekonomi yang tidak stabil, investor melihat SR017 sebagai alternatif pendapatan pasif yang stabil. Selain itu, SR017 juga memungkinkan investor untuk menjualnya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo," kata William, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 9 September.

Minimum pembelian/pemesanan SR017 adalah Rp 1 juta dan maksimum Rp 5 miliar (kelipatan Rp 1 juta). Untuk dapat membeli SR017 di aplikasi atau website Bibit, pengguna cukup mengklik icon atau banner “SBN” di halaman depan aplikasi dan website Bibit.

Dalam hal ini Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran transaksi SBN, investor akan mendapatkan bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di BPN terdapat Nomor Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

"Sebagai Mitra Distribusi Penjualan SBN, Bibit membuat proses pembelian SBN menjadi sangat mudah karena hanya perlu beberapa klik dan dapat dilakukan dari rumah. Kemudahan ini juga membuat investor milenial semakin tertarik untuk berinvestasi di SR017," tambah William.

Di sisi lain, pajak yang dikenakan pada hasil SR017 hanya 10 persen, lebih rendah dari pajak setoran 20 persen. Dengan pajak yang relatif lebih rendah dan keamanan yang terjamin karena 100 persen dijamin oleh negara, investor ritel, terutama yang lebih menyukai instrumen investasi Syariah, sibuk berinvestasi di SR017.

Secara terpisah, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dwi Irianti Hadiningdyah, menyampaikan harapan pemerintah dengan penerbitan SR017 dapat meningkatkan partisipasi investor dari Indonesia dalam membangun negara, meningkatkan ketahanan dalam negeri. pasar keuangan dan mengurangi ketergantungan pada investor asing.

"Masyarakat Indonesia sudah banyak yang mengenal Sukuk Ritel, bahkan ada investor yang sudah menjadi Sahabat Sukuk yaitu investor yang setia menanamkan modalnya pada Sukuk Ritel yang diterbitkan pemerintah," ujar Dwi.