Teknologi Kartu SIM Virtual yang Lebih Aman dari SIM Card Konvensional
JAKARTA - Melihat maraknya kejahatan SIM Swap Fraud, sebuah perusahaan hotspot SIMO tengah mengembangkan produknya bernama Virtual SIM (vSIM). Lewat teknologi ini sebuah smartphone bisa berinternetan tanpa kartu SIM konvensional dan WiFi. Lalu bagaimana SIM Virtual ini bekerja?
"Virtual SIM berbeda dengan kartu SIM konvensional maupun eSIM," kata Country Manager SIMO Indonesia, Wisnu Adhi Prabowo saat peluncuran smartphone Luna SIMO di Jakarta Pusat, 23 Januari 2020.
Jika kartu SIM pada umumnya memiliki wujud fisik yang harus disematkan ke dalam ponsel. Sebaliknya, vSIM justru telah tertanam di dalam perangkat chipset ponsel. Pengguna smartphone tinggal men-instal aplikasi pre-loaded dari layanan SIMO dari Skyroam Technology.
"Awalnya memang harus ada kartu SIM konvesional di dalam ponsel atau menggunakan jaringan WiFi agar bisa terkoneksi ke aplikasi SIMO," lanjut Wisnu yang memastikan langkah selanjutnya pengguna bisa mengaktifkan satu nomor lain dari jaringan operator seluler.
Selanjutnya jika sudah aktif, layanan SIMO akan secara otomatis mencari sinyal terdekat dari operator seluler melalui Base Transceiver Station (BTS). "Kita sudah bekerja-sama dengan seluruh operator di Indonesia, seperti Telkomsel, XL, Indosat Ooredoo dan lainnya," ujar Wisnu.
Untuk lebih aman, SIMO ini sama sekali tidak menggunakan atau mengumpulkan data identitas dari pelangganya. Nomor virtual yang disediakan SIMO, hanya berfungsi untuk mengisi ulang paket internet, bukan untuk melakukan panggilan telepon atau menerima dan mengirim SMS.
SIMO lebih memposisikan diri, sebagai penyambung layanan internet secara digital melalui jaringan-jaringan provider telekomunikasi yang tersedia. "SIMO ini tidak collect data dari user, kita hanya penyedia data untuk paket data internetnya saja," jelas Wisnu.
Lainnya, SIMO menjamin akan keamanan data pelanggan meski tertanam di chipset ponsel, jadi pelanggan tidak perlu khawatir saat mengakses Mobile Banking sekalipun akses media sosial yang menggunakan password.
"Kita tidak mengakses apapun di dalam smartphone pelanggan, jadi lebih kepada pengatur lalu-lintas antar operator saja. Misal di satu daerah jaringannya yang kuat Smartfren ya kita koneksinya ke sana, nah nanti pindah daerah lagi yang kuat Telkomsel ya kita pakai jaringan itu," tutup Wisnu.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, kasus pembobolan data pribadi melalui SIM Card fisik memang tengah marak beredar, Virtual SIM ini mungkin bisa menjadi solusi tanpa mengkhawatirkan keamanannya.
Sebab, jika SIM Card fisik memerlukan data pelanggan saat registrasi seperti KTP dan KK, SIMO tidak memerlukan hal tersebut, hanya memasukan nomor pelanggan ke aplikasi, top up paket data dan langsung bisa digunakan untuk akses internet.