Ganjar Pranowo Minta BUMD Permudah Warga
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak semua pihak memanfaatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Bank Jateng untuk membangkitkan ekonomi rakyat kecil.
"Saya pesankan problem ekonomi dunia lagi ngga bagus, maka Bank Jateng mesti punya kontribusi. Apakah kredit usaha kecilnya, apakah skim-skim yang memudahkan rakyat," kata Ganjar, Selasa 16 Agustus.
Ganjar juga mendorong peran perbankan untuk mengelola nasabah, termasuk terkait kredit, selain membantu ekonomi rakyat kecil.
Pasalnya, persoalan kredit pasti menjadi cerita masyarakat.
"Termasuk bagaimana mengelola customer karena pasti soal NPL (Non Performing Loan) menjadi cerita, pasti akan menjadi cerita," tuturnya.
Lebih lanjut, Ganjar meresmikan prasasti dan halaman taman di Kantor Pusat Bank Jateng. Ganjar berharap, prasasti yang bertuliskan perkembangan tahunan perusahaan dan taman yang baru bisa membuat masyarakat nyaman.
Baca juga:
- Hadiri Sidang Tahunan, Jokowi Gunakan Baju Adat Bangka Belitung
- Wapres Ma'ruf Amin Tiba di Sidang Tahunan MPR, Pakai Pakaian Adat Solo Plus Blangkon Tanpa Kopiah
- Kepala Otorita Sebut Pembangunan IKN Pakai APBN untuk Bangun Kepercayaan Pasar di Masa Depan
- Tim Indonesia U-16 Bakal Bertemu Presiden Jokowi, Menpora: Jadi Bagian Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi
"Sekaligus Bank Jateng ingin membuka dirinya kepada publik dengan simbol 'merobohkan pagar' dan menjadi open space sehingga masyarakat mungkin akan duduk di sini," tuturnya.
Di sisi lain, Ganjar pun mengapresiasi pihak Bank Jateng yang telah memberikan prestasi signifikan. Dia mengatakan, aset Bank Jateng terus bertambah setiap tahunnya.
"Sehingga kalau kita lihat di sana (prasasti) disampaikan total asetnya mulai dari tahun 2013 kami masuk dulu 30,7 triliun, sekarang di 2020 bisa sampai 80,35 triliun," tuturnya.
Sebelumnya, Ganjar telah melibatkan pihak perbankan dalam rangka meningkatkan ekonomi Jateng. Salah satunya melalui Learning Centre Bawang Putih di Kabupaten Tegal hasil kerjasama dengan Bank Indonesia (BI).