Dianjurkan Tidak Makan pada Malam Hari, Ahli Terangkan Pola Makan Sehat untuk Penderita Diabetes Tipe 2
YOGYAKARTA – Bagi penderita diabetes, baik tipe 1 ataupun tipe 2, mengelola pola makan penting untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Menurut ahli diet yang berspesialisasi dalam pengelolaan pradiabetes dan diabetes, makan teratur dan seimbang sangat penting pada berbagai tingkatan. Tujuannya tidak hanya membantu menjaga glukosa darah stabil tetapi juga mengatur jam internal tubuh.
Itulah mengapa waktu makan penting bagi penderita diabetes tipe 2. Karena perlu membuat jadwal sesuai dengan kondisi tubuh. Memberi jarak terlalu lama antara makan, bisa berefek pada penurunan gula darah. Sedangkan jika hanya satu kali makan besar, berkemungkinan mengalami lonjakan kenaikan gula darah dan kekurangan energi sepanjang hari. Lantas bagaimana pola makan yang benar bagi penderita diabetes khususnya tipe 2?
Glukosa darah sering mencapai puncaknya dalam waktu sekitar 90 menit setelah makan, melansir BezzyT2D, Kamis, 21 Juli. Waktu glukosa darah kembali normal bervariasi setiap orang. Ini tergantung apakah orang tersebut menggunakan obat penurun gula darah seperti insulin atau tidak.
Nah, waktu makan yang terjadwal dan dilakukan secara teratur tidak sekedar mempengaruhi tinggi atau rendahnya gula darah. Saat makan, setiap sel tubuh bekerja dan berkaitan dengan tingkat peradangan. Kondisi ini juga berelasi dengan seberapa cepat tubuh Anda dapat mengganti sel-sel tua yang sekarat dengan yang baru lebih kuat, kesehatan mikrobioma usus, dan jam sirkadian.
“Kalau Anda makan teratur, akan lebih baik karena mendukung jam sirkadian Anda,” jelas dr Anis Rehman, asisten profesor endokrinologi di Southern Illinois University.
Ritme sirkadian dalam siklus 24 jam bekerja pada setiap sel dalam tubuh manusia dan berkaitan dengan fluktuasi kadar hormon, metabolisme, hingga semua yang Anda lakukan maupun pikirkan. Sirkadian juga berkaitan dengan bagaimana tubuh merespons obat. Selain itu, ritme alami tubuh ini juga erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh yang ditandai jumlah mikrobioma baik dalam sistem pencernaan.
Kalau pola sirkadian terganggu, diyakini dapat mengembangkan penyakit seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Jam makan dan porsinya juga dapat mempengaruhi ritme sirkadian dan metabolisme, tutur Rehman.
Sebuah studi dilakukan 2019, menunjukkan keduanya berkaitan dengan insulin. Secara alami tubuh melepaskan insulin setiap kali Anda makan. Insulin tidak hanya memicu tubuh untuk menyerap glukosa darah tetapi juga memberi sinyal kuat pada seluruh tubuh. Tetapi ternyata, memiliki jadwal makan atau kapan Anda harus makan, efeknya tidak sederhana.
“Setiap orang itu unik, dan penting untuk mengidentifikasi apa yang paling cocok untuk setiap orang dalam hal waktu makan dan manajemen gula darah,” terang Vandana Sheth, RDN., CDCES., ahli diet yang berbasis di Los Angeles.
Anjuran yang diberikan Sheth dan Rehman, pertama, makan sarapan yang banyak. Banyak dalam artian tetap terkontrol, seenggaknya kaya akan protein, serat, dan lemak pengontrol gula darah. Pada pagi hari, kadar gula darah cenderung melonjak sejalan dengan kadar kortisol. Jadi sarapan rendah karbohidrat dianjurkan.
Baca juga:
- 5 Tips Menghitung Asupan Karbohidrat untuk Diabetes Tipe 2
- Jadi Tanaman Multi Manfaat, Ini Nilai Gizi yang Terkandung dalam Sorgum
- Menurut Penelitian, Ini Alasan Kenapa Daun Kelor Bisa Bantu Menyehatkan Liver
- Manfaat Diet Mediterania untuk Ibu Hamil, Menurut Studi: Berpotensi Kurangi Risiko Preeklamsia
Kedua, makan camilan dua kali sehari untuk meningkatkan perasaan ketika beraktivitas. Pada beberapa orang, camilan bermanfaat menjaga gula darah, tingkat energi, dan rasa kenyang. Hindari ngemil tanpa sengaja, karena besar pengaruhnya pada gula darah.
Anjuran selanjutnya, bagi penderita diabetes tipe 2 perlu mencoba puasa pada malam hari. Misalnya, tidak makan selama 10-12 jam pada malam hari. Apabila Anda sarappan pukul 08.30, itu berarti batasi makan malam dan camilan antara pukul 20.30 atau 22.30.