Bioskop CGV Jakarta Diizinkan Isi Kapasitas 50 Persen, XXI Belum Tentu

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengizinkan bioskop CGV untuk beroperasi dengan jumlah penonton dalam auditorium sebanyak 50 persen dari kapasitas normal. Lalu apakah DKI juga membolehkan bioskop XXI melakukan hal yang sama?

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI, Gumilar Ekalaya, menyebut saat ini XXI belum diperkenankan untuk membuka operasional dengan kapasitas penonton 50 persen.

"XXI tidak bisa langsung (membuka bioskop dengan kapasitas 50 persen). Apabila ingin mengoperasikan 50 persen penonton, mereka harus mengajukan penambahan kapasitas," kata Gumilar kepada VOI, Kamis, 5 November.

Menurut Gumilar, XXI harus mengikuti prosedur pembukaan operasional bioskop di masa pandemi COVID-19 seperti yang dilakukan CGV. Ketika masa PSBB transisi diberlakukan kembali, CGV bergerak cepat mengajukan perizinan pembukaan bioskop kepada Disparekraf DKI.

Setelah diizinkan, CGV membuka operasional pada 21 Oktober dengan kapasitas penonton 25 persen. Sementara, XXI masih menahan diri karena khawatir tak mendapat keuntungan dari pembatasan tersebut.

Ketika kapasitas 25 persen dianggap membuat pengelola bioskop dan produser film merugi, CGV mengajukan penambahan kapasitas kepada Pemprov DKI. Permohonan ini dikabulkan karena tidak ada potensi klaster penularan COVID-19 di dalam bioksop.

"Untuk CGV, mereka sudah sempat buka di awal dengan kapasitas 25 persen. Mereka sudah mengajukan penambahan kapasitas jadi 50 persen dan sudah disetujui tim Pemprov DKI," jelas Gumilar.

Karena itu, bila XXI berharap diizinkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen, maka harus melewati pembukaan operasi dengan kapasitas 25 persen terlebih dulu. Kemudian, kembali mengajukan perizinan ulang untuk menambah kapasitas.

"Nanti akan dievaluasi oleh tim Pemprov DKI, apakah selama 25 persen sudah melaksanakan sesuai protokol kesehatannya. Nanti tim yang akan menilai apakah bisa atau tidak ditingkatkan jadi 50 persen," pungkas Gumilar.