Kelit Gerindra Atas Perjalanan Luar Negeri Prabowo
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk tidak melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah menyoroti mengenai kunjungan ke luar negeri (LN).
Pada 16 Agustus 2019, saat pidato di Gedung DPR, Presiden Jokowi ketika itu menunjukkan 'berkunjung' ke luar negeri dapat melalui telepon genggam (handphone). Sebab, katanya, saat ini dunia sudah terkoneksi dengan telepon genggam.
Seperti diketahui belum genap tiga bulan sejak dilantik pada 23 Oktober 2019, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah melawat ke tujuh negara di berbagai belahan dunia.
Negara-negara tersebut adalah Malaysia, Thailand, Turki, China, Filipina, Jepang, Prancis. Kunjungan itu merupakan bagian dari tugas Prabowo untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan berbagai negara.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Partai Gerinda Sufmi Dasco Ahmad membantah tudingan bahwa Prabowo Subianto melakukan perjalanan kunjungan kerja atas inisiarif sendiri. Perjalanan tersebut menurutnya, sudah seizin Presiden Jokowi.
Dasco juga menjelaskan, kunjungan yang dilakukan Prabowo juga untuk membeli alutista demi kepentingan Indonesia. "Kunker itu atas perintah presiden, dalam rapat terbatas untuk meninjau meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara yang dikunjungi. Sekaligus kemudian melihat alat-alat pertahanan. Jadi itu bukan kehendak Pak Prabowo untuk jalan-jalan," tuturnya di Jakarta, Jumat 17 Januari.
Selain itu, Dasco juga mengingatkan agar PKS tidak mencari perhatian dengan melontarkan pernyataan yang tidak jelas kebenarannya. "Satu lagi, (PKS) jangan genit," ucapnya.