Pemerintah Tetapkan Protokol 5M untuk Atasi Wabah Penyakit Kuku dan Mulut pada Hewan Ternak
JAKARTA - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak makin menyebar luas. Saat ini tercatat 19 provisi dan 229 kabupaten/kota di Tanah Air sudah terjangkit wabah PMK. Untuk mengatasi sebaran wabah ini, pemerintah telah menetapkan 5M sebagai kuncinya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah merinci, 5M yang pertama, memberikan vaksin pada ternak sehat. Kedua, menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang. Ketiga, membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak.
"Keempat, mengisolasi ternak sakit dan ternak baru; dan terakhir, melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit PMK di pulau yang masih bebas PMK," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin 27 Juni.
Nasrullah menjelaskan pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit yang terjangkit PMK. Menurut dia, pemerintah pusat terus melakukan koordinasi dengan daerah provinsi maupun kabupaten/kota untuk vaksinasi.
"Sabtu-minggu vaksinasi tetap berjalan di lapangan. Angka sementara 58.275 ekor telah divaksin. Terima kasih para petugas lapangan yang gigih dan tak kenal lelah membantu para peternak kita," ujarnya.
Baca juga:
Adapun daerah yang paling aktif melakukan vaksinasi terpantau saat ini di situs resmi siagapmk.id di Kabupaten Malang (Jawa Timur) sebanyak 24.483 ekor, Pasuruan (Jawa Timur) sebanyak 4.746 ekor, Bandung Barat (Jawa Barat) sebanyak 5.139 ekor, Banyumas sebanyak 1.729 ekor.
"Data ini bersifat sementara dan saya yakin akan terus bertambah, seiring distribusi vaksin yang sudah sampai ke daerah-daerah," tuturnya.
Percepat Vaksinasi Hewan Ternak
Nasrullah juga meminta para petugas lapangan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada hewan sehat di daerah yang saat ini merah dan kuning, hal ini diperlukan guna mengurangi kecepatan penyebaran PMK.
Sekadar informasi, wabah PMK dapat menyebar dengan sangat cepat. Sejalan dengan hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah menginstruksikan jajarannya untuk cepat-cepat menyuntikkan vaksin kepada hewan ternak. Hal ini guna melindungi hewan ternak agar tak makin banyak yang terjangkit.
"Kami mohon kerja sama aktif para pimpinan daerah agar segera menerjunkan petugas vaksinator, karena Saya lihat masih banyak yang belum bergerak, padahal vaksin sudah diterima. Kita percepat lagi upaya di lapangan," ujarnya.
Pemerintah telah melakukan distribusi vaksin darurat PMK sebanyak 651.700 dosis sejak Jumat 24 Juni, dan telah diterima berbagai daerah kantong ternak nasional. Vaksin darurat dipersiapkan sebanyak 3 juta dosis, dan selanjutnya pemerintah akan terus menambah jumlah vaksin PMK hingga 29 juta dosis dengan skema dibiayai dana dari KPCPEN.