Puan Maharani Jawab Amin Saat Didoakan Jadi Presiden 2024, Sekjen PDIP: Masa Bilang Tidak
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait jawaban Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mengamini ketika didoakan jadi presiden 2024.
Menurutnya, jawaban semacam ini bukan hal yang aneh. Lagipula, hal tersebut mencerminkan tradisi spiritualitas.
"Di dalam tradisi spiritualitas kita, ini sering ada doa," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa, 21 Juni.
Selayaknya ajaran orang tua, sambung Hasto, setiap doa yang baik haruslah diamini bukan ditolak.
"Kalau orang mendoakan, masa bilang tidak. Seperti itu. Di dalam doa kita diajarkan oleh orang tua, Amin. (Misalnya, red) Pak Djarot (Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat) (didoakan, red) jadi profesor, itu Amin. Masa (berkata, red) jangan, jangan," ungkapnya sambil tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Majelis Ta'lim dan Shalawat Syubbanul Muslimin, Kiai Haji Hafidzul Hakiem Noer mendoakan Ketua DPR RI Puan Maharani didoakan jadi Presiden pada 2024.
Doa itu diucapkan saat peringatan Haul Bung Karno ke-54 di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Senin malam, 20 Juni. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Puan.
Awalnya, Kiai Haji Hafidzul Hakiem Noer menyebut Puan beberapa waktu lalu sempat ke Jawa Timur bertemu dengan para ulama di Jawa Timur. Bahkan, ia mendapat gelar Ning Puan Maharani.
"Beberapa minggu yang lalu beliau sempat ke Jawa Timur bertemu dengan para gus-gus di Jawa Timur sampai beliau diberi gelar Ning Puan Maharani," kata ulama itu di atas panggung.
"Mungkin tahun ini sudah gelarnya ning, 2024 bisa jadi Presiden Republik Indonesia," imbuhnya.
Mendapat doa jadi presiden, Puan tak berbicara banyak. Dia hanya mengamini doa-doa baik tersebut.
"Amin amin amin," kata Puan usai acara.