Pantauan BMKG Balikpapan Terdapat 11 Titik Panas di Tiga Kabupaten
BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Kota Balikpapan kembali mendeteksi adanya 11 titik panas (hot spot), pada tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Sebanyak 11 hot spot tersebut terpantau pada Jumat mulai pukul 01.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita yang tersebar di tiga kabupaten/kota," ujar Prakirawan Stasiun Kelas I, Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Iwan Munandar, kepada Antara di Balikpapan, Sabtu, 18 Juni.
Sebaran 11 hot spot tersebut langsung ia informasikan ke pihak terkait, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik Provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota setempat, guna memperoleh penanganan lebih lanjut.
Adapun 11 hot spot yang tersebar pada tiga kabupaten/kota di Kaltim hari ini adalah di Kota Samarinda ada 1 hot spot, di Kabupaten Kutai Kartanegara 3 hot spot, dan di Kabupaten Kutai Timur terdapat 7 hot spot.
Baca juga:
- Penumpang Kapal Feri Waspada, BMKG Ramal Gelombang Tinggi Melanda Selatan NTT Hingga 18 Juni
- Gelombang Capai 4 Meter, Nelayan Kulon Progo Diimbau Libur Melaut
- Prakiraan Cuaca Jumat 17 Juni: Jabodetabek dan Sebagian Besar Provinsi Hujan
- Jakarta Kembali Dapat Predikat "Kualitas Udara Terburuk" Ini Datanya
Rinciannya adalah hot spot di Kota Samarinda berada di Kecamatan Samarinda Utara dengan tingkat kepercayaan menengah, pada titik koordinat 117.2594 bujur dan -0.4474 lintang.
Untuk 3 hot spot di Kabupaten Kutai Kartanegara terdeteksi di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Loa Janan terdapat 2 titik panas dan Kecamatan Loa Kulu terdeteksi 1 titik. Ketiganya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Sedangkan 7 titik panas yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur tersebar pada tiga kecamatan, yakni 3 hot spot di Kecamatan Sangatta Utara, 3 hot spot di Kecamatan Kaubun, dan 1 hot spot lagi di Kecamatan Bengalon.
"Semua hot spot di Kabupaten Kutai Timur ini memiliki tingkat kepercayaan menengah. Ke-11 hot spot yang terpantau hari berada di titik koordinat yang berbeda dengan hot spot yang terpantau sebelumnya, meski berada di kecamatan yang sama," kata Iwan.