Perusahaan Pengelola Bali United Milik Konglomerat Pieter Tanuri Pastikan Entitas Bisnisnya Ikut Suntik Modal Vidio.com, Nilainya 2 Juta Dolar AS
JAKARTA - Perusahaan pengelola klub Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) memastikan bahwa salah satu entitas bisnisnya terlibat dalam suntikan modal di PT Vidio Dot Com. Entitas bisnis milik konglomerat Pieter Tanuri yang dimaksud adalah PT Ekonomi Baru Investasi (EBIT).
Mengutip keterangan Direktur Bali Sejahtera Yohanes Ade Bunian Moniaga, EBIT melakukan investasi pada Vidio.com dengan nilai 2 juta dolar AS. Dengan menggunakan kurs Rp14.748 per dolar AS, maka nilai investasi EBIT pada Vidio.co itu setara dengan Rp29,49 miliar.
"Transaksi ini berdampak positif pada keberlangsungan kegiatan usaha perseroan melalui diversifikasi usaha, serta meningkatkan bisnis entitas anak dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan," kata Yohanes, Rabu 15 Juni.
Baca juga:
- Konglomerat Pieter Tanuri Gelontorkan Rp5,74 Miliar Tambah Kepemilikan Saham di Bali United
- Bali United Milik Konglomerat Pieter Tanuri Raup Pendapatan Rp198,6 Miliar dan Laba Rp191,6 Miliar di 2021
- WIR Asia yang Sebagian Sahamnya Dimiliki Yenny Wahid, Group Lippo Hingga Pieter Tanuri, Tetapkan Harga Perdana IPO Rp168
Seperti diketahui, perusahaan media milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) secara perlahan mulai mengurangi kepemilikan sahamnya di Vidio.com.
Hal ini terkait dengan penyertaan modal dari beberapa pemegang saham Vidio.
Sekretaris Perusahaan Surya Citra Gilang Iskandar menyampaikan, pada 14 Juni, Vidio mendapat penyertaan modal dari PT DSST Video Gemilang (entitas PT Dian Swastatika Tbk Group Sinarmas), PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (anak usaha PT Bali Bintang Sejahtera Tbk milik Pieter Tanuri), Grab LA Pte Ltd, dan penyerta modal lainnya. Nilainya 45 juta dolar atau setara Rp662,8 miliar (kurs Rp14.729 per dolar AS).
"Dengan penyertaan modal/investasi oleh penyerta modal tersebut, kepemilikan saham perseroan di Vidio berubah dari 83,33 persen menjadi 79,37 persen," kata Gilang dikutip Rabu 15 Juni.