Jokowi Ngamuk: Uang Rakyat untuk Belanja Produk Impor, Apa Engga Bodoh Kita!
JAKARTA - Presiden Joko Widodo murka kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah masih mengedepankan belanja produk impor memakai anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Jokowi mengatakan pemerintah pusat dan daerah seharusnya memaksimalkan belanja produk dalam negeri dari APBN yang saat ini jumlahnya Rp2.714 triliun dan APBD sebesar Rp1,197 triliun.
"Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak baik PPN, PPh, Badan PPh perorangan, PPh karyawan, dari pihak ekspor, dari PNPB, dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah," kata Jokowi saat Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa 14 Juni, yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden.
"Kemudian belanjanya, belanja produk impor. Bodoh sekali kita," sambungnya.
Jokowi menyampaikan semua uang rakyat yang dikumpulkan dari pajak kemudian dibelanjakan produk impor berdampak positif bagi negara lain. Nilai tambah akan dikantongi negara lain, termasuk kesempatan terbukanya lapangan pekerjaan bukan di Indonesia.
"Maaf kita ini pintar-pintar, tapi kalau caranya seperti itu bodoh sekali kita! Saya harus ngomong apa adanya," ujarnya.
Baca juga:
- Jokowi Perintahkan Bawahannya Waspadai Kasus Omicron B1.4 dan BA.5 di Indonesia
- Muncul Kasus Omicron BA.4 dan BA.5, Gubernur Riau Imbau Warganya Vaksinasi Booster
- Menkes Budi Prediksi Puncak Gelombang Omicron BA.4 dan BA.5 Terjadi Pertengahan Bulan Juli
- Epidemiolog Beberkan Langkah Pencegahan Terpapar Omicron Baru B1.4 dan BA.5
Masih marah besar dengan apa yang didapatinya, Jokowi meminta agar Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) mengawasi semua instansi pusat mupun di daerah menggunakan produk dalam negeri.
Dia menegaskan, APIP dapat menjatuhkan sanksi jika kementerian, lembaga, Pemda, BUMN, BUMD tidak patuh dalam menjalankan perintahnya ini.
"Saya minta APIP, BPKP, mengawal serius program ini dan harus berhasil. Belanja produk dalam negeri, harus berhasil," tandasnya.