DPRD Jateng Upayakan Peningkatan Perbaikan RTLH yang Terdampak Banjir Rob
SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sukirman mendorong peningkatan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di kawasan pesisir yang terdampak bencana banjir rob sebagai upaya pengurangan angka kemiskinan.
"RTLH di wilayah bencana perlu didorong untuk ditingkatkan. Itu sangat penting," kata Sukirman di Semarang, Selasa 31 Mei.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu berharap ada program RTLH lanjutan untuk warga terdampak rob yang bangunannya sudah tidak bisa terselamatkan, yakni dengan menyediakan lahan yang bersih dari rob.
Lahan itu, lanjut dia, bisa masyarakat sendiri yang mencari atau bisa pemerintah yang mencarikan.
"Bagaimana caranya nanti? Tinggal dibangunkan rumah di daerah yang bebas dari rob," ujarnya.
Sukirman menilai program RTLH terdampak rob di sejumlah daerah sudah cukup bagus, seperti di Kecamatan Krapyak, Kota Pekalongan.
"Yang awalnya tidak punya rumah sama sekali, telah dibangunkan rumah. Namun, dalam pembangunannya masih di wilayah terdampak rob, jadi tetap saja tergenang rumahnya," katanya.
Ia menyatakan prihatin dengan keadaan rob di Pekalongan dan pesisir Jateng lainnya. Apalagi, secara alami BMKG masih memprakirakan sampai Juni, bahkan hingga Juli 2022 terjadi rob.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata dia, bakal menambah dana bantuan keuangan pemerintah desa (bankeupemdes) yang berasal dari APBD provinsi 2022 untuk meningkatkan kualitas perbaikan RTLH.
Pada tahun depan bankeupemdes untuk perbaikan RTLH dari APBD provinsi, lanjut Sukirman, direncanakan naik dari semula Rp12 juta per unit menjadi Rp17 juta/unit rumah untuk lebih tingkatkan kualitas rumah yang diperbaiki.