Penjualan Energi Hijau PLN Laris Manis di Tengah Menjamurnya Bisnis Data Center
JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus meraih kinerja positif dari penjualan energi hijau kepada konsumen. Terbaru, PLN memberikan layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) kepada perusahaan data center PT Ekagrata Data Gemilang yang telah menggunakan listrik dari energi hijau sebesar 404 Megawatt hour (MWh).
"Artinya kita turut menjalankan sustainable development, pengembangan bisnis berbasis teknologi yang tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 15 Mei.
Menurut Doddy, pihaknya memberikan apresiasi kepada perusahaan data center yang telah menggunakan energi hijau melalui REC dari PLN. “Pada 2022 ini, PLN Jakarta Raya telah memasok 9.231 unit REC atau setara 9.231 listrik MWh sebagai komitmen kami untuk mendukung program pemerintah carbon neutral 2060,” tuturnya.
Sebagai informasi, REC merupakan produk kerja sama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.
“REC dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain. Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional,” jelas dia.
Baca juga:
Lebih lanjut, Doddy mengungkapkan jika saat ini bisnis data center berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis online dan platform digital lainnya membuat Jakarta menjadi tempat yang prospektif untuk melakukan bisnis data center.
Dia pun memproyeksi di sepanjang tahun ini bakal ada penambahan pemasangan listrik baru untuk data center dengan daya total sebesar 300 Mega Volt Ampere (MVA) dan akan terus bertambah.
"Secara pasokan daya kami siap, karena daya mampu pasokan listrik di Jakarta sekitar 8.000 Megawatt sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai yaitu 5.300 Megawatt, artinya masih ada cadangan daya 2.700 Megawatt," terang dia.
Doddy memastikan bahwa PLN juga menyediakan listrik premium dengan keandalan pasokan multisumber untuk mendukung keandalan listrik untuk data center dengan sistem Automatic Change Over (ACO). Sehingga, sambung dia, apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Lebih dari itu, PLN juga siap menyediakan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk listrik tanpa kedip. "Pelanggan seperti data center ini butuh listrik yang andal bahkan tanpa kedip, kami punya UPS sebagai solusi," tutup Doddy.