Pembangunan Rumah Warga Terdampak Siklon Tropis Seroja NTT Tahun Lalu Masih Terkendala Administrasi

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memimpin rapat koordinasi percepatan pelaksanaan bantuan stimulan BNPB dalam perbaikan rumah pascabencana siklon Tropis Seroja di Aula Kantor Gubernur, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam rapat tersebut, dilaporkan saat ini masih ada kendala administrasi dalam proses pembangunan rumah warga yang terdampak bencana siklon Tropis Seroja yang menerpa pada April 2021 lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 16 Kabupaten akan diberikan dana stimulan untuk perbaikan dan pembangunan rumah yakni Kabupaten Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sumba Timur, Kupang, Sabu Raijua, Sumba Barat, Ende, Belu, Malaka, Flores Timur, Alor, Ngada, Lembata dan Manggarai Barat.

Progres per 10 Mei 2022, disebutkan perbaikan dan pembangunan masih rendah, walaupun Kota Kupang, Kabupaten Ende dan Kabupaten Rote Ndao telah berproses melakukan perbaikan dan pembangunan rumah rusak. Hal ini tidak terlepas dari kelengkapan administrasi yang perlu dilengkapi guna percepatan penanganan.

"Nampaknya masih ada daerah yang berproses terkait administrasi seperti menetapkan juknis, melakukan verifikasi, validasi, dan sosialisasi. Situasi ini harus terus dipacu terutama percepatan perbaikan dan pembangunan rumah," kata Suharyanto dalam rapat koordinasi, Kamis, 12 Mei.

Karena itu, Suharyanto mendorong adanya percepatan perbaikan rumah serta pemanfaatan dana stimulan bagi para masyarakat terdampak. Terlebih fase rehabilitasi dan rekonstruksi akan berakhir pada 31 Mei 2022 dan akan diperpanjang hingga 31 Agustus 2022.

"Percepatan ini diperlukan agar masyarakat terdampak segera memperoleh hunian dan di sisi lain pemanfaatan dana stimulan dapat mendukung pemulihan ekonomi dari dampak covid-19." ujar Suharyanto.

Di samping itu, peran aktif pemerintah daerah dinilai perlu untuk mempercepat penanganan. Salah satunya dengan melibatkan unsur pentahelix lainnya dengan melakukan swakelola bagi rumah dengan kategori rusak sedang (RS) dan rusak ringan (RR).

"Saya mengharapkan peran aktif pimpinan daerah untuk segera mempercepat pemanfaatan stimulan ini. Percepatan sangat mungkin dilakukan utamanya swakelola untuk RS dan RR," Tambah Suharyanto.

Sebagai informasi, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo saat ini tengah dilakukan pembangunan huntap di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan di Adonara, Kabupaten Flores Timur sebanyak 300 unit.