Pemkot Yogyakarta Minta Warganya Waspadai Hepatitis Akut Misterius
YOGYAKARTA - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih sehat (PHBS) dengan tetap menjaga protokol kesehatan sebagai salah satu upaya mewaspadai dan mengantisipasi potensi penularan hepatitis akut misterius.
“Sampai saat ini belum ada kasus hepatitis akut misterius. Mudah-mudahan tidak ada. Meskipun demikian, masyarakat tetap harus diingatkan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta tidak lupa protokol kesehatan, karena pandemi COVID-19 masih ada,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Senin 9 Mei.
Menurut Emma, kewaspadaan terbesar difokuskan pada anak-anak, karena berdasarkan laporan kasus yang sudah ada, hingga saat ini kasus hepatitis akut misterius dialami oleh anak-anak.
Salah satu langkah yang ditempuh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta adalah melayangkan surat edaran (SE) ke seluruh sekolah untuk kewaspadaan dini dan mendukung pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat.
“Sosialisasi penerapan PHBS harus benar-benar diintensifkan. Masyarakat pun diminta untuk mengurangi aktivitas anak-anak yang melibatkan interaksi dengan banyak orang,” katanya dikutip Antara.
Salah satunya adalah mengurangi aktivitas berenang di tempat umum atau berkumpul di tempat keramaian, karena memiliki risiko penularan.
“Makanan pun sebaiknya dimasak sampai benar-benar matang,” kata Emma yang menyebut informasi mengenai cara penularan hepatitis misterius masih terus diselidiki.
Sampai saat ini, lanjut Emma, belum dilakukan proses skrining untuk mengetahui penularan kasus. “Untuk melakukan skrining, tentu harus ada kasus terlebih dulu. Ada pasien bergejala. Kalau tidak ada kasus, tidak bisa dilakukan skrining,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan hal senada, yaitu belum menerima laporan kasus yang dicurigai sebagai hepatitis akut misterius.
“Kasus hepatitis yang ditemukan di Yogyakarta biasanya jenis hepatitis A atau B,” katanya.
Secara umum, kata Endang, gejala terpapar hepatitis hampir sama, yaitu mengalami demam, mual, muntah, penyakit kuning, dan lainnya. “Untuk bisa memastikan jenis hepatitis, harus dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium,” katanya.