BMKG Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem saat Arus Balik Lebaran di Sulawesi Tenggara
KENDARI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara meprediksi potensi naiknya curah hujan dan tinggi gelombang saat arus balik Lebaran 2022.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari Sugeng Widarko mengingatkan warga sekaligus pemudik yang berada di jalan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem itu selama periode sepekan ke depan.
"BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," katanya di Kendari, dikutip dari Antara, Jumat 6 Mei.
BMKG Sulawesi Tenggara memprakirakan dalam beberapa hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang berpotensi terjadi.
Dia menjelaskan, kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti adanya tekanan rendah di utara Sulawesi
Bersamaan dengan itu, lanjut Sugeng, indek SOI dan ENSO signifikan dan massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen, indeks labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sulawesi Tenggara.
Selain itu, hangat suhu muka laut di wilayah sekitar Sulawesi Tenggara terutama bagian Perairan Baubau, Wakatobi dan Laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sulawesi Tenggara.
"Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari Timur hingga Selatan memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, perairan Wakatobi, hingga perairan Baubau dengan kecepatan angin lebih dari 20 knot," ujar dia.
Baca juga:
- Tak Ada Aktivitas Penumpang di Tanjung Priok Hari Ini, Kedatangan Kapal Perdana Besok 7 Mei
- Yang Mau ke Puncak Silakan, Sejak Pukul 9 Pagi Tadi One Way
- H+4 Lebaran, Jalur Menuju Pantai Anyer Banten Terpantau Sepi Siang Ini
- Jabar Berharap Tak Ada Lonjakan COVID-19 Setelah Libur Panjang, Kang Emil: Kalau Datanya Sama, Pandemi Sudah Jadi Endemi
Dia menyebut, potensi cuaca ekstrem pada 6 Mei 2022 dapat terjadi di Kabupaten Konawe, Muna, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Buton Utara, Muna Barat dan Wakatobi.
Selanjutnya, pada 7 Mei potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Kabupaten Wakatobi, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Buton Selatan Konawe Selatan, Kolaka dan Kota Kendari.
Berikutnya pada 8 Mei dapat terjadi di Kabupaten Kolaka, Konawe Selatan, Konawe, Buton Tengah, Buton Selatan, Wakatobi, Muna Barat, Kolaka Utara, Kota Kendari dan Baubau.
Sehari kemudian pada 9 Mei, potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Kabupaten Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka Utara, Bombana, Muna, Kolaka Timur, Kolaka Utara.
Lalu, hari berikutnya, pada 10 Mei potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Kabupaten Kolaka Utara, Konawe Utara, Wakatobi, Konawe dan Kota Kendari.
"Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi Perairan Manui Kendari, Baubau, Wakatobi, Banggai bagian selatan, dan Laut Banda Timur Sultra agar tetap selalu waspada, terutama mulai tanggal 7 Mei 2022," ujar Sugeng.