Keunggulan Planetarium UIN Walisongo Sehingga Jadi Lokasi Rukyatul Hilal: Dilengkapi Digistar 6
JAKARTA - Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo menjadi salah satu lokasi Rukyatul Hilal, baik saat penentuan awal Ramadan maupun Syawal 1443 H.
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Akhmad Fauzin menjelaskan keunggulan planetarium UIN Walisongo.
“Ini merupakan planetariun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang pertama di Indonesia,” ujar Fauzin di Semarang, Rabu 4 Mei dikutip dari laman resmi Kemenag.
“Planetarium ini sudah dilengkapi dengan teknologi digital terbaik atau digistar 6,” sambungnya.
Planetarium UIN Walisongo ini juga menjadi planetarium universitas terbesar peringkat tiga di dunia dengan diameter mencapai 18m. Gedung ini sudah menggunakan digital projector dengan kualitas 4K dan screen dome menggunakan teknologi nanosame.
“Kualitas Sound surround juga sudah 4.0 dolby surround dengan kapasitas kursi penonton mencapai 190 orang,” jelasnya.
“Gedung ini sekaligus menggabungkan fungsi observatorium dan planetarium,” sambungnya.
Apresiasi sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau gedung ini pada 26 September 2021.
Baca juga:
- Jalur Puncak Bogor Macet Parah, Polisi Berlakukan Oneway dan Sarankan Lewat Jalur Alternatif
- Polisi Siapkan Lima jalur Alternatif Bagi Wisatawan ke Puncak, Simak Selengkapnya!
- Padat Libur Lebaran, Antrean Menuju Jembatan Layang MBZ Mengular Hingga 1 Km.
- Lebih Nyaman Terhindar dari Macet, Kakorlantas Polri Imbau Pemudik Pulang ke Jakarta Sebelum 6 Mei
"Ini luar biasa. Saya kagum begitu masuk ruangan ini. Apalagi setelah menonton beberapa tayangan edukasi," kata Menag Yaqut saat itu.
GusMen, panggilan akrabnya, bahkan mendorong sekaligus mendukung penyempurnaan gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini sebagai tempat edukasi sekaligus destinasi wisata. Oleh karenanya, GusMen minta gedung tersebut dipersiapkan lebih lengkap dan tidak terburu-buru untuk diresmikan.
Hal senada disampaikan Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq. Kepada Menag, Imam Taufiq saat itu melaporkan bahwa gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini menjadi satunya-satunya planetarium di dunia pendidikan dan terbesar di PTKIN.