Serangan Dunia Maya Makin Intens, Israel Tingkatkan Keamanan Siber
JAKARTA - Pemerintah Israel pada Senin, 2 Mei, memerintahkan perusahaan komunikasi untuk meningkatkan keamanan siber mereka setelah meningkatnya upaya serangan peretasan dari berbagai pihak.
“Peraturan baru saat ini sedang diterapkan di mana standar wajib dan terpadu harus dipenuhi,” kata Kementerian Komunikasi dan Direktorat Siber Nasional Israel, seperti dikutip Reuters.
Di bawah aturan baru, perusahaan harus merumuskan rencana untuk melindungi jaringan komunikasi menggunakan kombinasi mekanisme pemantauan dan kontrol untuk memungkinkan membangun gambaran terkini tentang perlindungan dunia maya sambil memastikan privasi.
"Kami mencoba untuk menempatkan standar yang tepat pada perusahaan komunikasi untuk melindungi Israel dan menciptakan semacam 'Iron Dome' dari serangan keamanan siber. Kami menderita ribuan serangan siber setiap tahun," kata Menteri Komunikasi Yoaz Hendel dalam sebuah berita. pertemuan.
Israel menggunakan sistem pertahanan udara Iron Dome untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh militan Palestina, sebagian besar dari Gaza. Hendel mengatakan bahwa risiko saat ini terus meningkat, seiring dengan lebih banyak digitalisasi.
"Jaringan komunikasi adalah target yang menarik untuk serangan cyber oleh elemen musuh," kata Hendel, mengutip potensi kerusakan atau penghentian layanan dan kebocoran informasi yang disimpan.
Baca juga:
Menurut perusahaan keamanan siber Check Point, ada lonjakan tahunan 137% dalam rata-rata serangan mingguan terhadap perusahaan-perusahaan Israel, menjadi hampir 1.500 per minggu, dalam tiga bulan pertama tahun 2022.
Gaby Portnoy, tsar keamanan dunia maya baru Israel, mengatakan pada bulan lalu saja, bahwa Israel telah melihat peningkatan tajam dalam serangan yang mencoba menjatuhkan situs web. Dia menuduh orang Iran melakukan banyak serangan tersebut. Namun tuduhan ini tidak disertai bukti yang akurat.
Bulan lalu, dia mencatat, serangan penolakan layanan (DDos) yang bertujuan menjatuhkan situs pemerintah dimulai melalui penyedia telekomunikasi tetapi akhirnya gagal.
Portnoy mengatakan perusahaan telekomunikasi Israel memiliki keamanan siber yang sangat baik tetapi peraturan baru, yang mencakup tingkat pengawasan yang lebih tinggi, akan menjadi perbaikan.