Lakukan Tes, Terminal Pulogebang Pastikan Sopir Bus Sehat dan Tidak Pakai Narkoba
JAKARTA - Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, memastikan sopir bus dalam keadaan sehat dan tidak memakai narkotika saat mengangkut pemudik.
Hal tersebut dapat dipastikan lantaran setiap pengemudi yang datang dan akan berangkat diharuskan mengikuti tes urine.
"Kita wajibkan semua pengendara bus tes urine demi memastikan kesehatan mereka dan keselamatan penumpang," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Junaedi saat ditemui di lokasi, Jumat 29 April.
Junaedi mengatakan, pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dalam melakukan tes urine sopir bus.
Dalam satu hari pihaknya bisa melakukan tes urine terhadap 200 pengemudi bus. Terlebih saat puncak keberangkatan mudik seperti saat ini, jumlah sopir yang mengikuti tes urine bisa melebihi 200.
Dalam beberapa tes yang sudah dilakukan, sejumlah sopir ada yang dinyatakan kurang sehat dan mengonsumsi obat-obatan.
"Ada yang kedapatan mengonsumsi obat tapi karena memang dia sakit. Bukan konsumsi obat karena hal lain," kata Junaedi dikutip Antara.
Pengemudi yang sakit pun akan diminta istirahat sebelum kembali bekerja. Bahkan jika kondisi fisiknya belum vit, pihak Perusahaan Otobus (PO) dimintai untuk menyediakan sopir cadangan sebagai pengganti.
Baca juga:
- Makin Hangat Dugaan Korupsi Minyak Goreng untuk Danai Penundaan Pemilu 2024, Informasi 'Bukan Kaleng-Kaleng' Masinton Perlu Didalami Kejagung
- Ganjar Dukung Larangan Ekspor Minyak Goreng: Ini Tindakan Presiden yang Sangat Tegas!
- Tanggapi Informasi Masinton soal Korupsi Minyak Goreng Biayai Penundaan Pemilu, PKS: Kalau Benar, Bisa Jadi Skandal Memalukan
- Jokowi Larang Ekspor CPO Minyak Goreng, DPR Wanti-Wanti Pemerintah Jaga Stabilitas Harga di Dalam Negeri
Junaedi berharap upaya tes kesehatan itu bisa meminimalkan kecelakaan bus yang disebabkan oleh pengemudi tidak sehat.
Puncak keberangkatan pemudik di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, diperkirakan terjadi hari ini.
Junaedi memperkirakan warga yang berangkat mencapai 3.000 orang dengan mayoritas tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Belum lagi pemudik yang ikut dalam program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Diperkirakan jumlah pemudik yang ikut program tersebut mencapai 3.330 dengan menggunakan 111 bus.