Ketua DPRD NTT Minta Segera Ungkap Kasus Pengeroyokan Wartawan
KUPANG - Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emelia Julia Nomleni, meminta polisi segera mengungkap aksi dugaan pengeroyokan wartawan media daring berinisial FL di Kupang.
"Kepolisian perlu segera mengungkap kasus ini karena ini akan menjadi preseden buruk bagi teman-teman jurnalis untuk bekerja," katanya, kepada wartawan di Kupang, dilansir Antara, Rabu, 27 April.
Ia mengatakan hal itu menanggapi kasus dugaan pengeroyokan terhadap FL wartawan media daring di Kupang oleh sekelompok orang tak dikenal pada Selasa, 26 April.
Nomleni mengatakan pihaknya sangat menyayangkan aksi pengeroyokan terhadap insan Pers yang menjadi sebuah catatan buruk bagi kebebasan pers.
Ia meminta polisi di Kupang segera mengungkap kasus tersebut dengan menemukan pelaku beserta motifnya serta diproses sesuai hukum berlaku. "Saya tidak ingin dengan kejadian ini membuat teman-teman jurnalis ada dalam kekhawatiran ketika harus mendapatkan informasi dan menyampaikan kepada publik," katanya.
Wartawan FL diduga dikeroyok sejumlah orang tidak dikenal seusai melakukan peliputan di kantor BUMD milik Pemerintah Provinsi NTT, PT Flobamor, di Naikolan, Kupang.
Baca juga:
- Makin Hangat Dugaan Korupsi Minyak Goreng untuk Danai Penundaan Pemilu 2024, Informasi 'Bukan Kaleng-Kaleng' Masinton Perlu Didalami Kejagung
- Ganjar Dukung Larangan Ekspor Minyak Goreng: Ini Tindakan Presiden yang Sangat Tegas!
- Tanggapi Informasi Masinton soal Korupsi Minyak Goreng Biayai Penundaan Pemilu, PKS: Kalau Benar, Bisa Jadi Skandal Memalukan
- Jokowi Larang Ekspor CPO Minyak Goreng, DPR Wanti-Wanti Pemerintah Jaga Stabilitas Harga di Dalam Negeri
FL menjelaskan, dia diserang sekitar enam orang tidak dikenal usai mengikuti jumpa pers berkaitan dengan hasil temuan BPK terhadap deviden PT Flobamor senilai Rp1,6 miliar.
Dalam jumpa pers itu diwarnai dengan perdebatan antara sejumlah pimpinan BUMD milik Pemerintah Provinsi NTT itu dengan para awak media.
Ketika FL bersama salah satu rekannya yang beranjak meninggalkan tempat kegiatan dengan mengendarai sepeda motor sekitar 30 meter, tiba-tiba diserang sekelompok orang yang membuatnya tumbang bersama kendaraan yang ditunggangi.
"Sebelum memukul ada meneriaki nama saya, kemungkinan untuk menjadi tanda bagi pelaku agar mengeroyok dan menganiaya saya di lokasi kejadian," katanya. FL yang menderita luka-luka di bagian wajah dan dada telah melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resor Kota Kupang.