Mulai Macet, Tol Layang Sheikh MBZ Arah Cikampek Berlakukan Buka Tutup
JAKARTA - Polisi menerapkan skema buka tutup di ruas tol layang Jakarta-Cikampek atau Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Penerapan skema ini karena mulai terjadi kemacetan.
"Hari Rabu tanggal 27 April 2022, pukul 08.15 WIB untuk tol Eleveted MBZ, kita berlakukan buka tutup," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Rabu, 27 April.
Salah satu pertimbangan penerapan skema buka tutup itu karena terjadinya kemacetan di KM 47. Sehingga, skema itu dianggap cara yang tepat untuk mengurai kemacetan tersebut.
Nantinya, lanjut Sambodo, jika kemacetan sudah terurai, pihaknya akan membuka ruas tol layang Sheikh Mohammed bin Zayed.
"Kalau di KM 47 sudah cair bisa dibuka kembali," kata Sambodo.
Sebagi informasi, PT Jasa Marga selaku pengelola jalan tol mencatat sebanyak 598.538 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 s.d H-7 Hari Raya Idulfitri 1443 H/2022 yang jatuh pada periode Jumat-Senin 22-25 April 2022.
Baca juga:
- Makin Hangat Dugaan Korupsi Minyak Goreng untuk Danai Penundaan Pemilu 2024, Informasi 'Bukan Kaleng-Kaleng' Masinton Perlu Didalami Kejagung
- Ganjar Dukung Larangan Ekspor Minyak Goreng: Ini Tindakan Presiden yang Sangat Tegas!
- Tanggapi Informasi Masinton soal Korupsi Minyak Goreng Biayai Penundaan Pemilu, PKS: Kalau Benar, Bisa Jadi Skandal Memalukan
- Jokowi Larang Ekspor CPO Minyak Goreng, DPR Wanti-Wanti Pemerintah Jaga Stabilitas Harga di Dalam Negeri
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini turun 0,3 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total 600.107 kendaraan.
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 282.848 kendaraan (47,3%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 187.495 kendaraan (31,3%) menuju menuju arah Barat (Merak), dan 128.195 kendaraan (21,4%) menuju arah Selatan (Puncak).