Asabri Serahkan Santunan ke Ahli Waris Praka Marinir Anumerta Dwi Miftachul yang Gugur Ditembak KSB Papua
JAKARTA - PT Asabri (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris prajurit TNI Praka Marinir Anumerta Dwi Miftachul Achyar yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Kabupaten Nduga, Papua.
Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga prajurit dan berharap santunan tersebut bisa membantu keluarga yang ditinggalkan.
"Penyaluran manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja yang telah diberikan oleh Asabri diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ujar Wahyu lewat keterangan di Jakarta, Antara, Selasa, 26 April.
Manfaat yang diberikan berupa Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) senilai Rp450 juta dan Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) senilai Rp5,02 juta.
Santunan tersebut secara simbolis diberikan kepada Sunarto, ayahanda almarhum di rumah duka, Jalan Sumowiharjo RT. 03 RW. 10 Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Penyerahan santunan tersebut turut disaksikan oleh Danpasmar 2 Brigjen Mar Suherlan dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
Pada kesempatan tersebut, Bank Woori Saudara (BWS) turut memberikan tali asih kepada keluarga almarhum sebesar Rp10 juta.
"Terima kasih untuk Asabri yang telah merespon dengan cepat atas pembayaran proses klaim anggota kami yang gugur di Nduga, Papua,” ujar Danpasmar 2 Brigjen Mar Suherlan.
Baca juga:
- Almarhum Praka Marinir Anumerta Dwi Miftachul Achyar yang Gugur di Papua Dikenal Suka Berbagi
- Asabri Beri Santunan kepada Korban Penembakan KKB di Papua
- Gubernur Viktor dan Warga NTT Berduka: Wilson Anderson Here Berkorban dalam Masa Tugas untuk Bangsa dan Negara
- Polresta Cirebon Turunkan Tiga Tim Urai Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran
Praka Dwi Miftachul merupakan prajurit Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir (Yontaifib 2 Mar) Pasmar 2 Korps Marinir.
Ia gugur dalam baku tembak dengan KSB pimpinan Egianus Kogoya yang menyerang Pos Satgas Mupe yang ada di Kwareh Bawah, Kabupaten Nduga, hingga menyebabkan dua prajurit Marinir meninggal dan delapan orang mengalami luka-luka.