2 Kabupaten di IKN Nusantara Jadi Area Pengembangan Cabai, Luas Lahannya 50 Hektare

KALTIM - Paser dan Penajam Paser Utara yang masuk wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) ditanami cabai. Kedua kabupaten itu menjadi kawasan pengembangan aneka cabai.

Kementerian Pertanian yang mengembangkan dan mendatangkan produksi cabai. Luas lahan untuk pengembangan di dua kabupaten itu masing-masing seluas 25 hektare.

"Bantuan pengembangan kawasan cabai ini sudah dilakukan tahun 2021 dengan kegiatannya adalah fasilitasi bantuan sarana produksi cabai," ujar Kabid Hortikultura Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur Erry Eriadi di Samarinda, dikutip dari Antara, Selasa 19 April.

Pengembangan kawasan ini dimaksudkan sebagai persiapan untuk memasok kebutuhan cabai bagi warga di IKN dan sekitarnya, karena pengembangan kawasan yang dimulai dari sekarang, diharapkan makin tahun petaninya makin terlatih dalam budi daya cabai.

Hal ini dimaksudkan agar ke depan kawasan IKN dan sekitarnya mampu mencukupi bahan pangan, diantaranya adalah kebutuhan cabai, sehingga Kaltim tidak perlu memasok cabai dari luar daerah.

BACA JUGA:


- https://voi.id/berita/158962/keluar-dari-psi-refli-harun-menduga-kantor-baru-tsamara-amany-larang-karyawannya-terlibat-partai-politik

- https://voi.id/berita/159116/beredar-poster-baku-hantam-denny-siregar-vs-novel-bamukmin-keduanya-memakai-sarung-tinju

- https://voi.id/berita/157832/luhut-anggap-dirinya-lebih-tua-saat-debat-tunda-pemilu-dengan-bem-ui-rocky-gerung-masa-yang-senior-nyebar-hoaks-big-data

- https://voi.id/berita/158493/denny-siregar-vs-novel-bamukmin-diusulkan-digelar-di-saudi-biar-denny-dapat-hidayah-paham-umat-tidak-sejalan-dengan-rezim-bukan-kadrun

- https://voi.id/berita/156404/ade-armando-dipukuli-saat-demo-11-april-di-dpr-tokoh-muda-nu-jangan-langsung-menuduh-pelakunya-kadrun

BACA JUGA:


Komoditas cabai, katanya, sering menjadi pemicu inflasi karena barangnya kadang menipis akibat panen yang minim dan permintaan yang tinggi, sehingga melalui petani lokal diharapkan mampu memproduksi cabai lebih banyak lagi.

"Komoditas hortikultura itu banyak, antara lain aneka sayur, buah-buahan, bawang, dan cabai. Dari sejumlah komoditas ini, yang paling sering memicu terjadinya inflasi adalah cabai, termasuk bawang merah, makanya komoditas ini juga menjadi perhatian pemerintah pusat," katanya.

Selain adanya fasilitasi bantuan sarana dari Kementan untuk pengembangan cabai, di tahun yang sama dan di kabupaten yang sama, Kementan juga melakukan pengembangan bawang merah sebagai upaya menciptakan kemandirian bahan pangan.

"Luas kawasan untuk pengembangan bawang merah oleh Kementan tahun lalu mencapai 30 ha, yakni 30 ha di Kabupaten PPU dan 30 ha di Kabupaten Paser," tandasnya.