Diingatkan Jokowi Soal Banyak Situasi Tak Terduga, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Harus Adaptif dan Inovatif

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dapat beradaptasi dalam situasi tak terduga. Sebab, kondisi dunia saat ini tidak dapat diprediksi dan berdampak terhadap Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan pengurus Hipmi periode 2019-2022 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 11 April.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming menjelaskan situasi tak terduga yang dimaksud Jokowi mulai dari pandemi COVID-19 hingga perang Rusia-Ukraina.

Bahkan, kata Maming, Jokowi juga mengatakan bahwa situasi tak terduga tersebut berdampak pada pelaksanaan program-program pemerintah. Program yang awalnya bisa terlaksana sesuai rencana, namun kali ini mengalami kendala.

"Sehingga beliau (Presiden Jokowi) menyarankan kepada pengusaha muda, Hipmi, untuk selalu beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga," kata Maming.

Dalam pertemuan tersebut, kata Maming, Jokowi juga menekankan pentingnya menciptakan inovasi untuk anak muda. Menurut dia, inovasi yang dilakukan harus terus jalan dengan konsisten.

Kemudian, Maming mengatakan, Jokowi mencontohkan hilirisasi industri yang dilakukan pemerintah. Melalui larangan pemerintah untuk mengekspor bahan mentah seperti nikel dan lainnya, Indonesia bisa menciptakan nilai tambah serta dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat.

Peluang tersebut diharapkan dapat disambut oleh para pengusaha muda untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.

"Dan itu akan berlanjut ke mineral-mineral yang lain, dan juga menyerap pekerjaan bagi masyarakat Indonesia yang harusnya disambut oleh pengusaha-pengusaha muda Indonesia khususnya di Hipmi," ucapnya.