Polda Jambi Gagalkan Penyelundupan 6.000 Benih Lobster ke Singapura, 7 Orang Ditahan

JAMBI - Tim Opsnal Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi menggagalkan penyelundupan sebanyak 6.000 ekor benih lobster, yang diduga akan dikirim ke Singapura.

Polisi juga mengamankan tujuh orang pelaku dari salah satu rumah yang dijadikan tempat penampungan sementara untuk mengisi oksigen sebelum dikirim kembali.

Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Christian Tory mengatakan, penangkapan dilakukan sekitar pukul 05.30 WIB, di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi. 

Awalnya pada Rabu, 6 April, Tim Opsnal Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi mendapat informasi akan ada benih lobster masuk ke Jambi dari arah Sumatera Selatan.

Setelah dilakukan penyelidikan, pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, tim Opsnal Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi mendapat sebuah rumah di daerah Muarabulian yang dijadikan tempat penampungan sementara dan packing benih lobster sebelum diselundupkan ke luar negeri.

Tim Opsnal Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi lantas melakukan penggerebekan dan  mengamankan para pelaku dan barang bukti.

"Di lokasi juga ditemukan kolam terpal yang berisikan benih lobster," kata Christian Toty.

Hasil penggerebekan itu pelaku yang diamankan yakni RP, MKH, UN, DM, Al, AMH dan GR dimana mereka punya peran masing-masing dalam menjalani tugasnya.

Sementara itu, untuk barang bukti benih lobster yang diamankan berjumlah 6.100 ekor, dengan rincian 5.050 ekor jenis mutiara dan 1.050 ekor jenis pasir.

"Untuk nilai rupiahnya masih kita hitung namun yang jelas untuk jenis mutiara satu ekornya berkisar Rp150 ribu hingga Rp 200 ribu, dan jenis pasir Rp100 ribu per ekor," kata Christian dilansir dari Antara. 

Benih lobster tersebut dibawa dari Lampung dan akan diselundupkan ke Singapura, namun sebelum itu transit dulu di Batanghari dan barang bukti yang kita amankan hanya sisa karena diduga sudah ada yang berhasil diselundupkan sebelum dilakukan penggerebekan itu.